IKEA Mulai Investasi dalam Proyek Energi Terbarukan dan Kendaraan Listrik Pengiriman
IKEA investasikan 4 miliar Euro untuk menjadi 'climate positive' di 2030.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ingka Group, perusahaan induk dari raksasa ritel furnitur global IKEA, terus berinvestasi dalam keberlanjutan, selaras dengan tujuan IKEA untuk menjadi climate positive pada tahun 2030. Perusahaan telah menginvestasikan hampir 4 miliar Euro dalam proyek energi terbarukan dan memperluas armada kendaraan listriknya untuk pengiriman yang lebih berkelanjutan.
Hal ini juga bertujuan untuk menyediakan pilihan makanan nabati dengan harga yang sama atau lebih rendah daripada alternatif berbasis daging di semua pasar mereka, mendukung pergeseran menuju emisi net-zero. Inter IKEA Systems BV, pemilik waralaba IKEA di seluruh dunia, melaporkan total 47,6 miliar Euro dalam penjualan ritel, dengan Grup Ingka mewakili hampir 90 persen dari total penjualan di semua 12 kelompok waralaba.
Angka-angka yang mengesankan ini menunjukkan bahwa dedikasi IKEA untuk menyediakan perabotan rumah yang terjangkau, berkelanjutan, dan inovatif terus beresonansi dengan pelanggan, bahkan dalam menghadapi lanskap ritel yang berubah.
IKEA juga melaporkan peningkatan 5,7 persen dalam penjualan ritel untuk tahun 2023 dengan total penjualan mencapai 41,7 miliar euro atau sekitar Rp 691,3 triliun. Torehan ini dinilai mengejutkan, mengingat perusahaan harus menghadapi berbagai tantangan eksternal seperti pandemi, fluktuasi ekonomi, hingga ketidakpastian geopolitik.
Raksasa ritel furnitur ini telah melihat peningkatan 7 persen dalam kunjungan toko dan penjualan daring, terhitung 26 persen dari total penjualan, dibandingkan dengan 25 persen pada tahun fiskal sebelumnya. Keuntungan ini dicapai karena mereka memperluas furniture rumah tangga dan investasi besar-besaran dalam digitalisasi.
“Hidup di rumah sangatla penting, dan memenuhi kebutuhan serta impian semua orang di rumah mereka akan menjadi tujuan kami selamanya. Saya sangat terkesan dengan bagaimana tim IKEA telah merespon dan memperkuat hubungan dengan para pelanggan,” kata CEO Ingka Group, Jesper Brodin, seperti dilansir Retail Economic Times, Jumat (13/10/2023).
IKEA juga sedang mengalami transformasi, mereparasi tokonya untuk meningkatkan kapasitas pemenuhan sekaligus memberikan pengalaman ritel omnichannel yang mulus. Dalam beberapa bulan terakhir, perusahaan telah membuka 60 lokasi baru di seluruh dunia, termasuk toko baru di Kopenhagen, Madrid, Roma, dan San Francisco.
Selanjutnya, Ingka Group mengumumkan investasi yang signifikan di pasar utama, dengan lebih dari 4,5 miliar Euro yang didedikasikan untuk meningkatkan pengalaman pelanggan dan layanan pengiriman di AS, Inggris, Prancis, dan Spanyol. Untuk meningkatkan kemampuan rantai pasok, perusahaan juga mengakuisisi Made4net.
Menurut pernyataan perusahaan, pelanggan dapat menantikan pengalaman berbelanja yang ditingkatkan dengan penerapan AI dan teknologi visi komputer melalui IKEA Kreativ, memungkinkan visualisasi 3D perabot rumah tangga. Perusahaan juga meluncurkan toko berkelanjutan dan circular hubs di toko, mempromosikan konservasi energi dan air, pengurangan limbah, daur ulang, dan perbaikan produk.
“Kami akan terus bekerja dan mencoba untuk semakin mendekatkan diri ke pelanggan kami, untuk menjangkau banyak orang di titik pertemuan fisik dan digital,” kata Manajer Ritel Ingka Group, Tolga Oncu.
Namun meskipun pertumbuhannya mengesankan, Ingka Group mengakui transformasi yang sedang berlangsung di sektor ritel dan tetap berkomitmen untuk memperkuat bisnisnya untuk masa depan.