Oktober Ini Masih Kemarau, BMKG Imbau Masyarakat Hemat Air

BMKG memprediksi musim kemarau akan berakhir secara bertahap di akhir Oktober 2023.

ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Warga membawa jeriken berisi air bersih di PDAM Tirta Raharja, Cimahi Utara, Kota Cimahi, Jawa Barat, Rabu (11/10/2023). Berdasarkan data dari BPBD Provinsi Jawa Barat hingga (10/10/2023), sebanyak 287.288 kepala keluarga (KK) dari 23 kabupaten dan kota di Jawa Barat terdampak kekeringan berupa kekurangan air bersih.
Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali mengimbau masyarakat mengambil tindakan preventif di tengah musim kemarau dengan menghemat penggunaan air.

Baca Juga


"Pada musim kemarau diimbau masyarakat agar mengambil tindakan preventif, menghemat penggunaan air," ujar Plt. Deputi Bidang Klimatologi BMKG Ardhasena Sopaheluwakan di Jakarta, Jumat (13/10/2023).

 

Ia mengatakan pada Oktober 2023 ini, sebagian besar wilayah Indonesia masih mengalami musim kemarau. Baru sekitar 11 persen wilayah Indonesia yang telah memasuki musim hujan.

Ia mengemukakan BMKG memprediksi pada dasarian II Oktober 2023 atau periode 11-20 Oktober 2023 beberapa wilayah memasuki klasifikasi "Awas" bencana kekeringan meteorologis, yakni beberapa wilayah Provinsi Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, D.I Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Maluku.

 

Bagi warga yang dekat dengan area hutan, Ardhasena juga mengimbau untuk selalu siaga terhadap cuaca kering yang meningkatkan potensi lebih mudahnya lahan dan hutan terbakar.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyampaikan BMKG memprediksi musim kemarau akan berakhir secara bertahap di akhir Oktober 2023 dan mulai transisi hujan di November 2023.

"Diharapkan sesuai prediksi, kemarau panjang ini berakhir di Oktober dan mulai transisi di November," tuturnya.

 

Namun, transisi memasuki musim hujan di wilayah Indonesia tidak serempak. Wilayah Indonesia bagian selatan relatif terlambat masuk musim hujan. "Saat ini Indonesia bagian utara sudah mulai hujan," kata Dwikorita.

Ia mengatakan awal musim hujan umumnya berkait erat dengan peralihan Angin Timuran (Monsun Australia) menjadi Angin Baratan (Monsun Asia) yang membawa uap air.

 

Berdasar prediksi BMKG, Angin Timuran diprediksi masih tetap aktif hingga November 2023, utamanya di Indonesia bagian Selatan. Sementara itu, Angin Baratan diprediksi akan datang lebih lambat dari normalnya.

Ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk mulai membersihkan dan memperbaiki saluran air agar saat musim hujan tiba nanti tidak terjadi bencana banjir. "Mumpung masih kemarau bersihkan saluran air, diperbaiki agar tidak banjir," ucapnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler