Dapatkah Israel Atasi Hamas Lewat Perang Darat?

Pada 2014, infanteri Israel mengalami kekalahan besar akibat ranjau anti-tank Hamas.

EPA-EFE/MARTIN DIVISEK
Tentara Israel berjalan di samping kendaraan lapis baja di sepanjang perbatasan dengan Gaza, Israel selatan, 14 Oktober 2023.
Red: Ferry kisihandi

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Israel telah menyerukan serangan darat ke Gaza dan mendorong warga mengungsi dari wilayah utara ke wilayah selatan Gaza. Mereka bertekad menghapus Hamas dari muka bumi dan tak akan kembali lagi. Namun apakah Israel akan mampu memenuhi ambisinya?

Baca Juga


Invasi darat ke Gaza, menurut BBC, Ahad (15/10) akan melibatkan pertempuran dari rumah ke rumah dan berisiko bagi warga sipil. Serangan udara Israel, setidaknya merenggut ratusan nyawa dan membuat 400 ribu warga Gaza meninggalkan rumah. 

Militer Israel juga mendapatkan tambahan tugas untuk menyelamatkan sekitar 150 sandera, yang berada di lokasi yang belum diketahui di seantero Gaza. Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Herzi Halevi menegaskan pasukannya akan menggulingkan Hamas. 

Pengamat militer Army Radio Israel, Amir Bar Shalom menyampaikan kemungkinan yang bisa terjadi.’’Saya pikir Israel tak bisa menumpas seluruh anggota Hamas karena ide mereka. Namun, Anda bisa  melemahkannya agar Hamas tak lagi mempunyai kemampuan operasional.’’

Kelompok sayap militer Hamas, Brigade Izzedine al-Qassam menyatakan siap menghadapi serangan darat Israel. Rencana sudah disiapkan. Mereka bisa menggunakan jaringan terowongan untuk menyerang pasukan Israel. 

Pada 2014, battalion infanteri Israel mengalami kekalahan besar akibat ranjau anti-tank, penembak jitu Hamas. 

Secara terpisah, Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian melakukan lawatan ke sejumlah negara Timur Tengah. Pada Sabtu (14/10/2023), ia bertemu pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh di Doha, Qatar. Mereka membahas serangan Hamas ke Israel. 

Kedua belah pihak juga sepakat meneruskan kerja sama untuk mencapai tujuan Hamas. Demikian pernyataan Hamas setelah pertemuan. Pada kesempatan itu, Amirabdollahian memuji serangan Hamas ke Israel sebagai ‘kemenangan bersejarah.

Bertemu utusan khusus PBB...

Sebelumnya, Amirabdollahian bertemu utusan khusus PBB untuk perdamaian Timur Tengah, Tor Wennesland di Beirut, Lebanon di hari yang sama. Mengenai pertemuan tersebut, juru bicara PBB, Stephane Dujarric menyampaikan sejumlah penjelasan. 

‘’Semua pertemuan Wennesland membahas mengenai upaya diplomatik untuk membebaskan sandera, mengamankan akses kemanusiaan, dan mencegah melebarnya konflik ke wilayah lain. Ini termasuk pertemuan baru-baru ini di Lebanon,’’ ujarnya. 

Melalui media sosial X, utusan Iran di PBB mengingatkan jika Israel tak menghentikan kejahatan perang dan aksi genosidanya, situasi akan tak terkendali dengan dampak luar biasa. Iran sebelumnya menegaskan akan merespons jika Israel melakukan serangan darat ke Gaza. 

Israel siap-siap meluncurkan serangan darat terhadap Hamas di Gaza, setelah warga Gaza mengungsi ke wilayah selatan yang berbatasan dengan Mesir. Israel menyerukan akan melenyapkan Hamas sebagai balasan serangan kelompok pejuang pekan lalu. 

AS selama ini berupaya agar Iran tak terlibat dalam konflik di Timur Tengah ini. AS juga menggalang diplomasi internasional agar perang saat ini tak melebar ke wilayah lainnya, khususnya di Lebanon yang pada akhirnya memicu perang regional.

 

Hizbullah kelompok bersenjata di Lebanon yang disokong Iran, berulang kali bentrok dengan pasukan Israel di sepanjang perbatasan Lebanon dalam beberapa pekan terakhir ini. Sebelumnya, yakni pada 2006 keduanya terlibat pertempuran selama sebulan.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler