Rabi Yahudi Anti-Zionis Dukung Palestina dan Serukan Perdamaian

Dia juga mengatakan bahwa zionis tidak percaya pada Taurat dan Yudaisme.

EPA-EFE/ROLEX DELA PENA
Anggota kelompok hak asasi manusia memegang tanda untuk mendukung Palestina dan memprotes Israel dan aliansinya dengan Amerika Serikat dalam unjuk rasa di Kota Quezon, Metro Manila, Filipina (18/10/2023).
Rep: Zahrotul Oktaviani Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konflik yang terjadi antara pejuang Palestina, Hamas, dan pasukan zionis Israel semakin memanas. Terbaru, sebuah bom mengenai RS Baptist di Gaza dan menyebabkan ratusan warga Gaza gugur.

Suara-suara dukungan pun semakin terdengar di berbagai belahan dunia. Tidak sedikit yang menyatakan diri mereka mendukung Palestina maupun Israel.

Seorang demonstran Yahudi ultra-ortodoks di Amerika turut angkat bicara tentang kondisi Israel dan Palestina. Hal ini terjadi ketika pengunjuk rasa pro-Palestina dan pro-Israel saling berhadapan di New York.

Baca Juga




Dia mengatakan negara Israel bukanlah negara Yahudi dan mereka tidak mewakili Yahudi atau Yudaisme. “Jadi ketika mereka (Zionis) mendengar kebenaran, mereka menjadi sangat marah. Kadang-kadang mereka membentak kami, bahkan terkadang mereka menyerang kami secara fisik,” kata anggota Neturei Karta, Rabbi Naftuli Flohr, dikutip di video Aljazirah, Kamis (19/10/2023).

Dia juga mengatakan bahwa zionis tidak percaya pada Taurat dan Yudaisme. Oleh karena itu, mereka tidak mempunyai masalah dengan semua kejahatan yang dilakukan terhadap warga Palestina ini. Seperti halnya mereka tidak mempermasalahkan kejahatan terhadap orang Yahudi yang sebenarnya.

“Tetapi kami tidak takut untuk mengungkapkan kebenaran. Kami siap menderita dari Zionis, untuk mengatakan kebenaran bagi seluruh dunia,” lanjut dia.

Rabbi Naftuli Flohr menyebut apa yang ia inginkan hanyalah hidup damai dengan tetangga Palestina di seluruh dunia, baik di Brooklyn, New York, Yerusalem, dan di mana pun. Yahudi sejati atau Yahudi anti-Zionis, disebut ingin hidup damai dengan tetangganya, seperti saat mereka hidup ratusan tahun lalu.

Aksi unjuk rasa tersebut dipimpin oleh kelompok Mahasiswa NYU "Justice in Palestine". Banyak di antara mereka yang membawakan slogan-slogan, seperti “Jangan gunakan pajak saya untuk membunuh bayi Palestina. Bebaskan Palestina” atau “Darahku Palestina”.

Dalam aksi tersebut, Rabbi Naftuli Flohr juga membawa bendera Palestina disertai slogan yang berbunyi, "Seorang Yahudi bukanlah Zionis". Di bagian bawah slogan dia menaruh link ke situs Voice of Jews.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler