Laporta Yakinkan Fans Barcelona Kasus Dugaan Suap Wasit Negreira akan Dipetieskan

Laporta menilai penyelidikan kepada Barcelona tidak bisa dipaksakan.

EPA-EFE/QUIQUE GARCIA
Presiden FC Barcelona Joan Laporta
Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi Red: Israr Itah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Barcelona Joan Laporta telah meyakinkan para penggemar bahwa mereka tidak perlu khawatir tentang skandal wasit Negreira. Ia menegaskan tidak ada dasar untuk menyelidikinya sebagai bagian dari tuduhan suap yang dihadapi Barcelona, ​​Sandro Rosell, Josep Maria Bartomeu dan beberapa direktur lainnya.

Baca Juga


Barcelona sempat diguncang kasus dugaan suap yang dilakukan manajemen klub dengan membayar wasit aktif Jose Maria Enriquez Negreira untuk "jasa konsultasi". Laporta sendiri kini menjadi bagian dari kasus ini, dan bisa diadili jika kasusnya terus berlanjut. Namun dalam wawancara dengan Radio Catalunya, Laporta meragukan hal tersebut.

 
"Saya sangat jelas bahwa semua penggemar Barcelona dapat yakin karena kasus ini akan diarsipkan. Tidak ada suap karena Negreira bukan pejabat publik. Investigasi kriminal tidak bisa dipaksakan," ujarnya dikutip dari Football Espana, Kamis (19/10/2023).
 
Laporta terus melontarkan tuduhan terhadap Hakim Pengadilan Joaquin Aguirre, yang memimpin penyelidikan bersama dengan jaksa penuntut umum. Dokumen terbaru yang bocor menunjukkan Aguirre menduga ada sekelompok wasit yang korup.
 
"Jaksa menggambarkannya sebagai korupsi olahraga, tapi mereka tidak pernah menyebutkan suap. Hakim memaksakan keseluruhan cerita ini. Seorang hakim investigasi. Ini cukup mengejutkan," ujarnya. "Mengetahui sejarah hakim ini, saya punya peluang besar untuk diselidiki. Tapi tidak ada dasarnya, dan tidak ada suap. Tidak ada kejahatan yang berkelanjutan," kata dia.
 
Laporta juga ditanyai tentang pentingnya laporan wasit ini. Barcelona diklaim membayar 7,3 juta euro selama 17 tahun untuk konsultasi. Laporta menegaskan, laporan wasit itu diperlukan oleh timnya, meskipun Gerard Pique dan Tata Martino mengaku belum pernah melihatnya. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler