Angin Kencang Melanda Sukabumi, Pohon Tumbang di Sejumlah Lokasi
Ada pohon tumbang yang menimpa rumah warga.
REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Kondisi cuaca ekstrem berupa angin kencang dilaporkan terjadi di wilayah Kota dan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Ahad (22/10/2023). Angin kencang mengakibatkan pohon tumbang di sejumlah lokasi.
Salah satunya di ruas Jalan Pelabuhan II wilayah Kelurahan Dayeuhluhur, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi. Di lokasi tersebut, pohon tumbang menimpa jalan raya. “Petugas sudah dikerahkan dan mengevakuasi pohon tumbang,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi Novian Rahmat.
Novian mengatakan, pohon yang tumbang bisa langsung dievakuasi. Dengan begitu, arus lalu lintas di lokasi kejadian sudah kembali lancar.
Sementara di wilayah Kabupaten Sukabumi, dilaporkan kejadian pohon tumbang di Kampung Gunungguruh RT 01/RW 01 Desa Cibentang, Kecamatan Gunungguruh.
“Angin kencang yang disertai hujan deras menyebabkan dua rumah warga tertimpa pohon tumbang dan satu rumah bagian kanopi ambruk tertiup angin,” kata Manajer Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBD Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisna.
Menurut Daeng, tidak ada korban jiwa maupun luka akibat kejadian itu. Ia mengatakan, Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Gunungguruh berkoordinasi dengan aparat kewilayahan dan instansi terkait untuk melakukan penanganan. Ia mengatakan, petugas mengevakuasi pohon tumbang. Sejumlah rumah terdampak bencana disebut sudah mulai diperbaiki.
Kejadian pohon tumbang juga dilaporkan di wilayah Kampung Cibodas, RT 01, RW 10 Desa Cisarua, Kecamatan Nagrak. Daeng mengatakan, pohon tumbang dipicu hujan deras disertai angin kencang yang terjadi sekitar pukul 14.30 WIB.
Menurut Daeng, pohon tumbang di Kampung Cibodas itu menimpa atap satu rumah warga. Sebagian atap rumah dilaporkan mengalami kerusakan tingkat sedang. Dilaporkan tidak ada korban jiwa ataupun luka dalam peristiwa itu.
Daeng mengatakan, P2BK Nagrak sudah berkoordinasi dengan aparat kewilayahan untuk melakukan asesmen di lokasi kejadian dan mengevakuasi pohon tumbang. Menurut dia, untuk penanganan dampak bencana dibutuhkan asbes, material bangunan, dan tenda gulung.