Berhasil Transformasi BUMN, Erick Thohir: Jabatan Bukan Euforia

Amanah dan tanggung jawab jadi pegangan Erick untuk selalu bekerja maksimal.

Republika/Afrizal Rosikhul Ilmi
Ketua Umum PSSI Erick Thohir saat memantau latihan timnas Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Rabu (11/10/2023).
Rep: Muhammad Nursyamsi Red: Fuji Pratiwi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan keberhasilan BUMN tak lepas dari kerja keras seluruh insan BUMN. Erick bersyukur komitmen memajukan BUMN membuahkan hasil pada empat tahun dirinya memimpin. 

Baca Juga


"Alhamdulillah berkat kerja keras seluruh karyawan, kami berhasil membuat berbagai terobosan dalam empat tahun terakhir," ujar Erick dalam akun Instagram, @erickthohir pada Senin (23/10/2023).

Erick menegaskan jabatan bukan sebuah euforia, melainkan sebuah amanah dan tanggung jawab. Dua kata ini menjadi pedoman Erick dalam setiap mengembangkan setiap tugas.

"Ini yang menjadi pegangan saya untuk bekerja selalu bekerja maksimal. Semoga di sisa masa jabatan yang tinggal satu tahun lagi, saya bisa menuntaskan seluruh tugas dengan baik, menciptakan terobosan yang bermanfaat untuk negara dan masyarakat," ucap Erick. 

Saat awal menjadi Menteri BUMN, Erick langsung menetapkan Akhlak sebagai core values. Erick menilai core values menjadi hal yang penting dalam upaya membenahi BUMN. 

"Saya ingin menetapkan Akhlak sebagai core values, bukan lips service, karena kalau kita bekerja atau berbisnis, ada core values, ini justru yang menjadikan kita kuat," lanjut Erick. 

Dalam empat tahun terakhir, Erick telah berhasil melakukan sejumlah gebrakan besar di BUMN. Erick mendorong kepemimpinan perempuan di BUMN mencapai 20 persen dan 10 persen kepemimpinan muda di bawah 42 tahun. 

Mantan Presiden Inter Milan itu pun berhasil meningkatkan efisiensi BUMN dengan perampingan BUMN dari 108 menjadi 41 BUMN, deregulasi peraturan menteri BUMN dari 45 Peraturan Menteri BUMN menjadi 3 peraturan menteri BUMN. 

BUMN juga berkolaborasi dengan Kejaksaan Agung dalam memberantas korupsi kasus Jiwasraya senilai Rp 16,81 triliun, kasus Asabri senilai Rp 22,78 triliun, Garuda Indonesia sebesar Rp 8,8 triliun, dan dana pensiun BUMN dengan indikasi awal kerugian negara mencapai Rp 300 miliar.

Nilai aset BUMN mencapai Rp 9.789 triliun pada 2022 atau meningkat dari 2021 yang sebesar Rp 8.978 triliun. Sementara laba BUMN pada 2022 mencapai Rp 309 triliun atau meningkat signifikan dari 2021 yang sebesar Rp 125 triliun. Erick pun berhasil membawa BUMN mencetak sejarah dengan  pemberian dividen tertinggi untuk negara dalam sejarah sebesar 80,2 triliun pada 2022.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler