Menteri BUMN Pertama Terima kasih ke Erick Thohir, Ini Alasannya
Erick Thohir dinilai sebagai sosok muda yang memiliki visi besar ke depan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pertama, Tanri Abeng, menyebut Erick Thohir sebagai sosok muda yang memiliki visi besar ke depan. Tanri mengatakan hal ini dapat terlihat dari kepemimpinan Erick saat memperbaiki kondisi BUMN dalam empat tahun terakhir.
"Pak Erick Thohir ini anak muda yang punya visi ke depan. Dengan visi ke depan itu, korporasi hanya akan maju kalau ada leadership yang bisa memimpin. Itu dia sadari betul," ujar Tanri di Jakarta, Selasa (24/10/2023).
Saat menjabat sebagai Menteri BUMN pada 1998, Tanri telah memiliki sejumlah fondasi jangka panjang melalui road map atau cetak biru Kementerian BUMN dan Leadership Institute untuk mencetak pemimpin-pemimpin hebat di masa depan. Namun, Tanri mengatakan cetak biru maupun Leadership Institute tersebut tidak berlanjut usai dirinya tak lagi menjabat sebagai Menteri BUMN.
"Saya sangat berterima kasih kepada Erick yang saya bilang ke dia, kamu itu seumuran sama anak saya, tapi berpikir persis dengan apa yang saya pikir pada 20 tahun lalu tentang BUMN. Itu sangat hebat," ucap Tanri.
Tanri mengatakan keberlanjutan cetak biru dan Leadership Institute baru kembali berjalan saat Erick memimpin BUMN. Tanri mengatakan Erick pun melakukan sejumlah inovasi terhadap cetak biru yang telah dimiliki Kementerian BUMN pada 2000. Erick, ucap Tanri, sangat memahami pentingnya keberlanjutan dalam setiap proses bisnis dan juga aspek kepemimpinan dalam menjalankan bisnis agar profesional.
"Setelah saya, itu semua tidak jalan. Baru dengan Pak Erick itu kembali digalakkan. Di BUMN itu yang penting sistem, struktur, dan kepemimpinan. Ini yang sedang dan sudah dilakukan Pak Erick Thohir," lanjut Tanri.
Tanri mengatakan Erick mampu membawa BUMN tak hanya sebagai penggerak roda perekonomian nasional, melainkan juga menjalankan setiap penugasan negara. Tanri menyebut gagasan pendirian holdingisasi sudah ada sejak 2000, namun tidak pernah dilakukan Menteri BUMN sebelum Erick. Tanri menyampaikan konsistensi dan keberlanjutan program acapkali menjadi pekerjaan rumah dalam memperbaiki dan meningkatkan kinerja BUMN
"Hanya pada saat Pak Erick Thohir masuk, betul-betul dia melakukan proses transformasi yang mengikuti cetak biru yang dibangun pada 2000. Secara keseluruhan, saya menganggap apa yang dilakukan Pak Erick ini luar biasa, tinggal bagaimana nanti kontuinitasnya, jangan ganti menteri, ganti lagi kebijakan," kata Tanri.