Antisipasi Sampah Sungai Musim Hujan, DLH Bantul Koordinasi Lintas Kabupaten 

DLH Bantul rutin mengambil sampel air sungai dua kali dalam setahun.

Republika/Wihdan Hidayat
Sungai usai dibersihkan santri dan pelajar dalam program kali bersih (Prokasih) Hari Santri Nasional 2023 pada salah satu sungai di Jejeran, Bantul, Yogyakarta, Selasa (24/10/2023). Sebanyak 300an santri serta pelajar membersihkan sampah sungai dalam rangka Hari Santri 2023. Santri berbaur dengan pelajar serta warga untuk menerapkan tanggung jawab sosial di masyarakat serta menekankan kebersihan lingkungan sekitar pesantren. Berbagai sampah anorganik dikumpulkan dalam karung, kemudian diangkut menggunakan truk sampah ke TPA.
Rep: Idealisa Masyrafina Red: Fernan Rahadi

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bantul berupaya untuk menangani permasalahan sampah di sungai bekerja sama dengan kabupaten/kota lain di DIY. Apalagi dengan musim penghujan yang diperkirakan akan tiba sebentar lagi, volume sampah di sungai dipastikan akan meningkat.

Baca Juga


Kepala DLH Kabupaten Bantul Ari Budi Nugroho menuturkan tantangan dalam menjaga kebersihan sungai yakni wilayahnya yang lintas kota/kabupaten, dengan hilir sungai berada di Kabupaten Bantul hingga pantai selatan.

"Ini tantangan bagi kami Kabupaten Bantul harus kita atasi bersama dengan kabupaten kota lain karena sungai ini kak sifatnya lintas wilayah ya. Hulu tengah hilir ini kan satu kesatuan tidak bisa dipisahkan," ujar Ari saat ditemui dalam acara bersih-bersih sungai dalam rangka memperingati Hari Santri 2023 di Sungai Belik, Kalurahan Wonokromo, Kapanewon Pleret, Selasa (24/10/2023).

Dalam mengantisipasi musim penghujan, pihaknya berkoordinasi dengan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kabupaten Bantul yang berada di masing-masing kalurahan, dengan bidang sumber daya air Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Bantul (DPUKP). 

Menurutnya sangat penting mengajak serta seluruh lapisan masyarakat seperti pelaku usaha dan forum-forum relawan untuk ikut menjaga kebersihan sungai. 

"Kalau musim hujan (sampah) pasti lebih banyak. Biasanya ada banyak yang ambil momentum, mumpung debitnya besar dibuang sampahnya langsung bablas, kan gitu," tuturnya.

Mengenai kualitas air sungai, pihaknya secara rutin mengambil sampel dua kali dalam setahun yakni pada musim kemarau dan musim hujan. Berdasarkan hasil analisis dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), saat ini kualitas air sungai di Kabupaten Bantul berada dalam kategori sedang.

"Ini perlu ditingkatkan, bagaimana peran dari pelaku usaha, masyarakat dan forum-forum relawan sangat penting. Kalau membuang limbah harus diolah terlebih dahulu tidak bisa langsung, kalau limbah cair harus ada IPAL, kalau sampah jangan dibuang ke sungai," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler