Serang Terowongan Hamas, Israel Gunakan Bom Spons Hingga Gas Saraf

Penggunaan gas saraf ini di bawah pengawasan komando Delta Force AS.

EPAEPA-EFE/MOHAMMED SABER
Pejuang brigade Izz ad-Din al-Qassam, sayap militer Hamas (ilusrasi).
Rep: Rizky Jaramaya Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Israel akan menggunakan bom spons baru saat melancarkan serangan darat ke Gaza. Bom spons terbaru ini akan digunakan saat pasukan Israel menyerang jaringan terowongan Hamas. 

Baca Juga


Dilansir the Telegraph, Rabu (25/10/2023), Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah menguji bom kimia tersebut. Bom spons terbaru ini tidak mengandung bahan peledak tetapi digunakan untuk menutup celah atau pintu masuk terowongan.

Pasukan Israel kemungkinan besar akan menghadapi pertempuran berdarah melalui terowongan yang dikenal sebagai “Metro Gaza” saat mereka melancarkan invasi darat yang sudah diperkirakan sebelumnya.  Jaringan tersebut diperkirakan memiliki panjang ratusan mil dan padat dengan jebakan.

Selain menggunakan bom spons, tentara Israel juga akan membanjiri terowongan Hamas dengan gas saraf. Penggunaan gas saraf ini di bawah pengawasan komando Delta Force Amerika Serikat (AS). 

Seorang sumber senior Arab yang dekat dengan Hamas mengatakan, Israel dan AS berharap dapat menembus terowongan Hamas, menyelamatkan sekitar 220 sandera, dan membunuh ribuan sayap militer Hamas yang tergabung dalam Brigade al-Qassam Hamas.

“Rencana tersebut bergantung pada elemen kejutan untuk memenangkan pertempuran dengan menggunakan gas yang dilarang secara internasional, khususnya gas saraf, dan senjata kimia.  Gas saraf dalam jumlah besar akan dipompa ke dalam terowongan,” kata sumber itu, dilaporkan Middle East Eye, Rabu (25/10/2023).

Delta Force AS akan mengawasi sejumlah besar gas saraf yang dipompa ke terowongan Hamas. Gas saraf itu mampu melumpuhkan gerakan tubuh untuk jangka waktu antara enam hingga 12 jam.

“Selama periode ini, terowongan akan ditembus, para sandera akan diselamatkan dan ribuan tentara al-Qassam akan terbunuh,” kata sumber itu.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler