Israel Gunakan Bom Fosfor di Perbatasan Lebanon

Baku tembak di perbatasan Lebanon-Israel telah menewaskan sedikitnya 57 orang.

Bom fosfor putih Israel.
Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Tentara dan relawan pada hari Kamis (26/10/2023) berjuang memadamkan api di perbatasan selatan Lebanon yang disebabkan oleh pemboman Israel pada Rabu (25/10/2023) malam. Menurut keterangan pejabat setempat, hampir setiap hari Israel dan Hizbullah saling baku tembak di lintas perbatasan.

Baca Juga


Sejak kelompok militan Palestina Hamas melancarkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel dari Jalur Gaza pada tanggal 7 Oktober, perbatasan selatan Lebanon telah menjadi tempat terjadinya baku tembak antara Israel dan Hizbullah yang didukung Iran, sekutu Hamas.

Walikota di perbatasan Alma al-Shaab, Jean Ghafari, mengatakan kebakaran terjadi setelah pemboman Israel pada Rabu malam. “Api mencapai pinggiran desa setelah tengah malam” dan masih menyala, katanya kepada AFP, seraya menambahkan bahwa api “telah mendekati rumah-rumah”.

Pasukan keamanan, personel pertahanan sipil, pasukan penjaga perdamaian PBB dan relawan berjuang memadamkan api. "Namun tidak dapat sepenuhnya mengendalikannya karena angin kencang," kata Ghafari.

Pemerintah kota mengatakan sekitar 70 persen penduduk desa tersebut telah melarikan diri karena serangan Israel. Seorang fotografer AFP melihat kebakaran di dekat rumah-rumah di pinggiran Alma al-Shaab dan membakar pohon-pohon zaitun, dengan kobaran api sebagian besar terkonsentrasi di antara desa tersebut dan kota pesisir Naqura.

“Pemboman yang dilakukan Israel semalam dengan fosfor menyebabkan kebakaran, yang berdampak pada kawasan hutan yang luas dan menyebar karena angin kencang,” kata Wali Kota Naqura Abbas Awada kepada AFP dalam sebuah pernyataan.

Dalam beberapa minggu terakhir, Kantor Berita Nasional resmi Lebanon dan paramedis Lebanon telah melaporkan kebakaran dan cedera akibat fosfor putih. Sementara Human Rights Watch menuduh Israel menggunakan senjata pembakar dalam perang melawan militan Hamas di Gaza, dan di Lebanon selatan. Israel membantah tuduhan tersebut. 

Ketua Parlemen Nabih Berri, yang partainya bersekutu dengan Hizbullah, pada hari Kamis mengutuk penggunaan bom fosfor oleh Israel di sepanjang perbatasan Lebanon dan menyalahkan komunitas internasional atas kebakaran tersebut, dan menyinggung dukungan militer Barat terhadap Israel.

Baku tembak di perbatasan Lebanon-Israel telah menewaskan sedikitnya 57 orang di Lebanon, menurut penghitungan AFP, sebagian besar adalah pejuang Hizbullah tetapi juga empat warga sipil, termasuk jurnalis Reuters Issam Abdallah. Empat orang tewas di pihak Israel, termasuk satu warga sipil.

Fosfor, suatu zat yang terbakar jika bersentuhan dengan udara, digunakan untuk membuat tabir asap untuk menyembunyikan pergerakan pasukan, menerangi medan perang, atau menghancurkan bangunan dengan api.

sumber : AFP
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler