PLN: RDB di Jateng dan DIY Capai 100 Persen
Akses kelistrikan untuk menaikkan taraf hidup masyarakat desa.
REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Hingga triwulan 3 tahun 2023, lebih dari 13 juta pelanggan telah mendapatkan manfaat dari listrik yang dialirkan oleh PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Dengan capaian ini, rasio elektrifikasi di Jawa Tengah maupun di DIY telah menyentuh angka 99.99 persen dengan Rasio Desa Berlistrik (RDB) telah mencapai angka 100 persen. Sehingga tinggal menyisakan beberapa dusun dan pemukiman kecil yang sampai dengan hari ini belum teraliri/ belum memiliki akses sambungan listrik PLN, karena lokasinya berada di tengah- tengah kawasan hutan lindung.
“Seperti di Seperti di wilayah Kabupatrn Wonosobo, Kebumen dan Kabupaten Pekalongan,” ungkap General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Tengah dan DIY, M Soffin Hadi, usai upacara HPN ke-78, di kantor PLN UID Jateng dan DIY, Semarang, Jumat (27/10/2023).
Namun demikian, kata Soffin, itu sudah menjadi target prioritas bagi PLN UID Jawa Tengah dan DIY untuk menyelesaikan elektrifikasi di dusun yang belum teraliri listrik pada tahun ini dan tahun 2024 nanti.
Sejauh ini, memang ada beberapa hal yang menjadi kendala untuk memberikan akses sambungan listrik ke dusun atau pemukiman terpencil tersebut butuh perizinan dari pemangku kepetingan terkait.
Seperti misalnya, jika harus melalui hutan lindung, maka menurut Undang-Undang tidak boleh dilalui jaringan listrik. Tetapi PLN terus berupaya mayakinkan bahwa akses kelistrikan ini untuk menaikkan taraf hidup masyarakat desa.
“Maka PLN akan mengupayakan dan berusaha mengajukan perizinan kepada Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan maupun Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK),” jelasnya.
Dengan total daya tersambung 19.306,51 Mega Volt Ampere (MVA) di wilayah Jawa Tengah dan DIY, ungkap Soffin, PLN terus berkomitmen untuk mendorong pertumbuhan perekonomian dan peningkatan kesejahteraan warga.
Perkembangan sektor bisnis dan industri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) stelah pandemi Covid-19 juga turut memberikan andil dalam realisasi total penjualan tenaga listrik hingga akhir September 2023 sebesar 23.430,53 GWh, dengan pertumbuhan positif sebesar 1,07 persen bila dibandingkan YoY tahun 2022.
Melalui HLN ke-78 ini, lanjutnya, PLN kembali menegaskan komitmen dalam mendukung program pemerintah untuk mencapai Net Zero Emission tahun 2060.
Hal ini diwujudkan dengan dukungan PLN dalam mendorong percepatan ekosistem kendaraan listrik melalui pembangunan 31 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dengan 45 unit EV Charger yang terpasang dan tersebar di 22 Kota/Kabupaten wilayah Jawa Tengah dan DIY.
“Untuk SPKLU PLN, dalam periode bulan September 2023, telah berhasil memenuhi kebutuhan pengisian daya sejumlah 1.047 kali dengan total kapasitas mencapai 24.739 kWh,” jelasnya.
Selain sektor bisnis dan industri, PLN UID Jawa Tengah dan DIY juga telah berhasil memenuhi kebutuhan 3.935 pelanggan sektor agrikultur melalui program Electrifying Agriculture dengan total daya tersambung 23.935,8 kiloVolt-Ampere (kVA).
Program Electrifying Agriculture merupakan program PLN untuk meningkatkan pelayanan listrik yang lebih mudah dan terjangkau bagi petani. Soffin menambahkan bahwa saat ini sistem pelayanan kelistrikan juga didukung oleh aplikasi PLN Mobile untuk mempermudah pelanggan mendapatkan layanan kelistrikan PLN, baik itu pasang baru, perubahan daya, catat meter mandiri (swacam) ataupun pengaduan dan pelaporan gangguan. Hingga saat ini jumlah pengguna PLN Mobile sudah mencapai 12.720.254 pelanggan.
Dalam pembangunan sosial kemasyarakatan, PLN juga turut berpartisipasi secara optimal melalui program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL). “Salah satu dari program TJSL PLN UID Jawa Tengah dan DIY bahkan berhasil mendapatkan penghargaan PLN Community Involvement dan Development (CID) kategori pemberdayaan kelompok rentan adalah Pemberdayaan Batik Ciprat Difabel Wonogiri,” ujarnya.