Warga Israel Bersorak Girang Lihat Warga Palestina Dianiaya Tentara
Kelompok sayap kanan Israel menyebarluaskan video penganiayaan warga Palestina.
REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Kelompok sayap kanan Israel di aplikasi perpesanan membagikan dan merayakan video grafis yang menunjukkan para pekerja Palestina di Tepi Barat yang diduduki dianiaya oleh tentara Israel. Beberapa dari video ini dipublikasikan di saluran Telegram sayap kanan Israel “Tanpa Batas”, yang memiliki lebih dari 117.000 pelanggan, pada hari Selasa (31/10/2023) seperti dilansir laman Middle East Eye.
Dalam salah satu video yang disebarluaskan terlihat sejumlah pria Palestina yang matanya ditutup dan tangannya diikat dengan kabel terlihat diserang oleh pasukan bersenjata lengkap. Para pria ini, beberapa di antaranya ditelanjangi, terdengar berteriak sambil berbaring di lantai.
Tentara menyeret mereka ke tanah, sementara seorang tentara Israel menginjak kepala seorang tahanan. Rekan-rekannya terdengar tertawa di latar belakang.
Klip video ini mendapatkan hampir 2.000 reaksi emoji tertawa, dengan ratusan emoji perayaan, serta emoji wajah tersenyum dengan mata cinta.
"Bakar teroris di neraka, Anda pantas mendapatkannya. Semoga tentara menganiaya mereka dengan baik," tulis salah satu komentar yang paling disukai di bawah video tersebut. "Semoga tanpa kamera, [para prajurit] meniduri ibu mereka," baca komentar lainnya.
“Sangat baik untuk tidak membunuh mereka sehingga mereka akan hidup dan menderita dan setiap nafas yang mereka hirup akan menderita dan menderita,” tulis seorang pengguna.
Salah satu komentar mengungkapkan kekhawatiran mengenai munculnya pelecehan semacam itu di mata dunia luar. “Tolong hapus, tidak baik bagi dunia melihat kami melakukan ini,” katanya.
Video lain menunjukkan seorang pria dengan mata tertutup dan diborgol berlutut, di samping mobil. Pasukan Israel berkata, "Selamat pagi, pelacur!" dalam bahasa Arab, sebelum menendang pria itu dan meludahinya.
Klip video itu juga mendapat ratusan komentar dan reaksi yang merayakan pelecehan dan hasutan kekerasan terhadap warga Palestina.
Video ketiga menunjukkan seorang perwira militer Israel mempermalukan seorang pria Palestina yang matanya ditutup dengan memainkan musik dan memaksanya ikut menari.
Euro-Med Human Rights Monitor, sebuah kelompok hak asasi manusia yang berbasis di Jenewa, menetapkan bahwa video pria yang ditelanjangi dan diserang tersebut terjadi di kota Yatta, di provinsi Hebron di Tepi Barat yang diduduki.
Middle East Eye tidak dapat memverifikasi secara independen orang-orang dalam video tersebut atau kapan penyerangan itu terjadi. Sumber lokal mengatakan kepada Middle East Eye bahwa video tersebut menunjukkan pekerja Palestina yang baru-baru ini ditahan secara sewenang-wenang oleh otoritas Israel. Tidak jelas apakah mereka berasal dari Gaza atau Tepi Barat.