Angelina Jolie: Para Pemimpin Dunia Bertanggung Jawab Atas Kejahatan di Gaza
40 persen dari total korban jiwa di Gaza adalah anak-anak.
REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Aktris Hollywood Angelina Jolie mengunggah foto kehancuran kamp pengungsi Jabalia di Jalur Gaza pasca dihantam serangan udara Israel ke akun Instagram pribadinya, Rabu (1/11/2023). Pada takarir fotonya, Jolie menyebut bahwa para pemimpin dunia bertanggung jawab atas kejahatan di Gaza karena menolak gencatan senjata kemanusiaan.
“Ini adalah pengeboman yang disengaja terhadap populasi yang terjebak dan tidak punya tempat untuk melarikan diri. Gaza telah menjadi penjara terbuka selama hampir dua dekade dan dengan cepat menjadi kuburan massal,” tulis Jolie.
Mantan duta Badan Pengungsi PBB (UNHCR) itu menyoroti fakta bahwa 40 persen dari total korban jiwa di Gaza adalah anak-anak. “Seluruh keluarga mereka dibunuh. Sementara dunia menyaksikan dan dengan dukungan aktif dari banyak pemerintah, jutaan warga sipil Palestina – anak-anak, perempuan, keluarga – secara kolektif dihukum dan tidak berperikemanusiaan, serta tak memperoleh makanan, obat-obatan dan bantuan kemanusiaan yang bertentangan dengan hukum internasional,” kata Jolie.
“Dengan menolak menuntut gencatan senjata kemanusiaan dan menghalangi Dewan Keamanan PBB untuk memaksakan gencatan senjata terhadap kedua belah pihak, para pemimpin dunia terlibat dalam kejahatan-kejahatan ini,” tambah Jolie.
Hingga Kamis (2/11/2023), unggahan foto Angelina Jolie yang memperlihatkan kehancuran kamp pengungsi Jabalia telah memperoleh lebih dari 1,9 juta like. Pada kolom komentar yang jumlahnya melampaui 249 ribu, banyak yang memuji dan mengapresiasi Jolie. “Semoga Anda diberkati. Akhiri apartheid. Ini sangat tidak manusiawi,” tulis akun bernama hishamfageeh.
“Angelina terima kasih atas empatinya. Terima kasih telah melihat kebenarannya,” tulis akun lainnya dengan nama connies_sweetest_thing.
Pada Kamis pagi, Juru Bicara Kementerian Kesehatan Gaza Ashraf Al-Qudra mengatakan bahwa korban pengeboman kamp pengungsi Jabalia telah mencapai 1.000 orang. “1.000 orang tewas, terluka, dan hilang dalam pembantaian di Jabalia,” ungkapnya, dikutip Anadolu Agency.
Pada Rabu malam lalu, jet tempur Israel melancarkan serangan udara lain ke kamp pengungsi Jabalia. Serangan tersebut mengakibatkan kerusakan parah pada puluhan rumah.
Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, hingga Rabu lalu, jumlah warga yang terbunuh sejak dimulainya agresi Israel pada 7 Oktober 2023 telah mencapai 8.805 jiwa, termasuk di dalamnya 3.648 anak-anak. Sementara korban luka telah melampaui 22 ribu orang.