Jumlah Warga Gaza Gugur Akibat Serangan Israel Tembus 9.000 Jiwa

73 persen di antaranya adalah anak-anak, perempuan, dan lansia

VOA
Dampak serangan Israel ke Gaza
Rep: Kamran Dikarma Red: Esthi Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Jumlah warga Gaza yang gugur akibat serangan Israel kian melambung. Hingga Kamis (2/11/2023), korban meninggal sejak dimulainya agresi pada 7 Oktober 2023 lalu telah melampaui 9.000 jiwa.

“Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan, 9.025 orang gugur di Jalur Gaza, lebih dari 73 persen di antaranya adalah anak-anak, perempuan, dan lansia sejak agresi dimulai pada 7 Oktober. Lebih dari 22 ribu orang terluka,” tulis kantor berita Palestina, WAFA, dalam laporannya.

Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, pasukan negaranya terus merangsek ke dalam wilayah Gaza. “Kami berada di puncak pertempuran. Kami telah mencapai keberhasilan yang mengesankan dan telah melewati pinggiran Kota Gaza. Kami mengalami kemajuan,” kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh kantornya Kamis lalu.

Media Israel, Haaretz, mengungkapkan, sejauh ini setidaknya 18 tentara Israel telah tewas sejak dimulainya operasi pertempuran darat ke Gaza pada 27 Oktober 2023 lalu. Satu di antaranya dilaporkan merupakan seorang komandan pasukan.

Sementara itu PBB menyampaikan, operasi pertempuran darat Israel menghambat proses pengiriman bantuan kemanusiaan bagi 300 ribu warga Gaza yang kini terlantar dan mengungsi. “Operasi darat Israel yang sedang berlangsung di Gaza utara menghambat pengiriman bantuan kemanusiaan kepada sekitar 300 ribu pengungsi,” kata Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA) dalam sebuah pernyataan Kamis lalu, dikutip Anadolu Agency.

Ratusan truk pengangkut bantuan kemanusiaan internasional untuk penduduk Jalur Gaza dilaporkan masih terhenti di wilayah Sinai Utara, Mesir. Mereka tengah menunggu giliran untuk bisa memasuki Gaza melalui gerbang penyeberangan Rafah.

Semua truk pengangkut bantuan yang melewati wilayah Mesir akan diperiksa oleh otoritas Israel sebelum mereka dapat mengakses Gaza. “Kami pikir prosesnya akan cepat, dan kami tidak memerlukan waktu beberapa hari untuk mengirimkan bantuan ke Gaza. Tapi kami sudah berada di sini selama 15 hari dengan sedikit kemajuan. Mesir tidak menahan upaya apa pun,” kata Reem Ali, seorang sukarelawan bantuan, Kamis lalu.

Saat ini di gerbang penyeberangan Rafah terdapat puluhan truk yang masih mengantre untuk memasuki Gaza. Pada Selasa (31/10/2023) lalu, sebanyak 60 truk berhasil melintasi Rafah menuju Gaza. Itu merupakan konvoi bantuan terbesar yang memasuki Gaza sejak pertempuran dimulai pada 7 Oktober 2023 lalu.

Sejak 7 Oktober 2023, jumlah truk pengangkut bantuan yang telah berhasil memasuki Gaza hanya mencapai 250. Jumlah itu terbilang sangat kecil. Sebab otoritas Mesir mengatakan, setidaknya 500 truk harus melintasi Rafah menuju Gaza setiap harinya guna bisa memenuhi kebutuhan penduduk di wilayah tersebut

Baca Juga


Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler