Beda Pendapat Menyeruak Soal Keabsahan Gol Newcastle United yang Buat Arsenal Terkapar

Gol itu menuai protes luas di kalangan pecinta sepak bola.

AP Photo/Owen Humphreys
Gol Newcastle United ke gawang Arsenal, Sabtu (4/11/2023).
Rep: Reja Irfa Widodo Red: Gilang Akbar Prambadi

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Lewat gol semata wayang Anthony Gordon pada menit ke-64, Newcastle United sukses membungkam Arsenal, 1-0, pada pekan ke-11 Liga Primer Inggris, Ahad (5/11/2023) dini hari WIB. Namun, gol kemenangan The Magpies dalam laga di Stadion James Park itu menjadi kontroversi tersendiri. 

Baca Juga


Setidaknya butuh waktu empat menit buat asisten wasit yang bertugas di VAR untuk memberikan masukan pada wasit yang memimpin laga tersebut, Stuart Attwell. Pada akhirnya, Attwell memutuskan gol Gordon, yang menyambar bola di depan mulut gawang The Gunners itu, sebagai gol yang sah.

Ada tiga aspek yang membuat gol itu diragukan keabsahannya. Pertama, soal kemungkinan bola sudah meninggalkan sisi kanan lapangan sebelum Joe Willock berhasil menguasai bola dan melepaskan umpan lambung ke dalam kotak penalti The Gunners.

Bola umpan lambung Willock ini yang nantinya disambar oleh Gordon, yang sebelumnya diiringi kemelut di depan gawang. Untuk aspek ini, mantan wasit di pentas Liga Primer Inggris, Dermot Gallagher, menyebut, syarat utama bola dianggap sudan meninggalkan lapangan apabila seluruh permukaan bola telah benar-benar berada di luar garis lapangan.

''Anda bisa harus melihat dari semua sudut berdasarkan rekaman video. Masalahnya, ofisial pertandingan itu tidak yakin sepenuhnya apakah bola sudah benar-benar keluar seluruhnya. Namun, tidak ada bukti yang menunjukkan hal tersebut. Hal terpenting bukan apakah bola masih berada di atas garis, tapi apakah bolanya sudah keluar dari garis,'' kata Gallagher seperti dikutip Daily Mail, Senin (6/11/2023).

Dengan alasan ini, sosok yang pernah bertugas di pentas Liga Primer Inggris dari 1992 hingga 2007 itu menyebut, ofisial pertandingan di laga Newcastle United kontra Arsenal sudah mengambil keputusan tepat terkait aspek tersebut. 

Selain itu, petugas VAR juga dinilai tidak memiliki bukti cukup kuat untuk menganulir gol tersebut lantaran adanya pelanggaran Joelington terhadap Gabriel Magalhaes dalam duel perebutan bola sesaat sebelum Gordon menyambar bola tersebut. Dalam insiden tersebut, Attwell menilai, Joelington tidak melakukan pelanggaran terhadap Gabriel.

''Petugas VAR juga tidak melihat adanya kontak fisik yang cukup keras dalam insiden tersebut. Karena itu, mereka mendukung keputusan yang diambil Attwell di atas lapangan,'' kata Gallagher.

Tidak berhenti sampai di situ, Gordon juga dianggap sudah berdiri dalam posisi offside saat menyambar bola tersebut. Untuk aspek ini, Gallager menilai, petugas VAR kesulitan mencari titik referensi posisi Gordon dengan bola lantaran bola tengah menjadi rebutan Gabriel dan Joelington. 

''Posisi bola tidak terlalu jelas. Jadi, mereka tidak memiliki titik awal. Anda harus membutuhkan titik awal dalam menilai apakah seorang pemain itu offside atau tidak,'' kata Gallagher.

Kendati begitu, lewat sebuah bukti rekaman video milik stasiun televisi asal Qatar, BeinSports, bola diketahui sudah sepenuhnya berada di luar lapangan sebelum Willock kembali menguasai bola dan melepaskan umpan lambung. Pun dengan dugaan pelanggaran terhadap Gabriel dan handball yang dilakukan Joelinton.

''Mungkin, mereka tidak punya sudut definitif dalam menilai posisi bola. Namun, gol itu seharusnya dianulir lantaran dua hal, pelanggaran dan handball. Untuk dugaan offside, kami tidak bisa melakukan penilaian,'' kata komentator sepak bola asal Inggris, Richard Keys, pasca pertandingan Newcastle United kontra Arsenal yang disiarkan oleh BeinSports tersebut.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler