Israel Ingin Mengebom Gaza dengan Nuklir, AS Kirim Kapal Selam Nuklir ke Timur Tengah
Pengiriman kapal selam nuklir untuk melindungi Israel dari ancaman serangan luar.
REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) telah mengirim kapal selam nuklir kelas Ohio ke Timur Tengah. Sebelumnya, AS sudah mengerahkan dua kapal induknya ke Mediterania sebagai antisipasi meluasnya perang dari Jalur Gaza dan mengancam Israel.
“Pada 5 November 2023, sebuah kapal selam kelas Ohio tiba di wilayah tanggung jawab Komando Pusat AS (CENTCOM),” tulis CENTCOM di akun (X) Twitter resminya, Ahad (5/11/2023).
CENTCOM tak menjelaskan apa motif dan misi dari pengerahan Ohio ke wilayah tersebut. Pada pertengahan bulan lalu, AS telah memutuskan mengerahkan dua kapal induknya ke perairan Mediterania.
Washington secara terbuka menyatakan bahwa langkah itu diambil untuk melindungi Israel dari ancaman serangan, menyusul memanasnya pertempuran di Jalur Gaza.
“Saya telah mengarahkan Kelompok Serangan Kapal Induk (CSG) USS Dwight D Eisenhower untuk mulai bergerak ke Mediterania Timur sebagai bagian dari upaya kami untuk mencegah tindakan permusuhan terhadap Israel atau upaya apa pun untuk memperluas perang ini setelah serangan Hamas terhadap Israel,” kata Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin pada 14 Oktober 2023 lalu, dikutip laman ABC News.
Sebelum USS Dwight D Eisenhower dikerahkan...
Sebelum USS Dwight D Eisenhower dikerahkan, kapal induk AS lainnya yakni USS Gerald R Ford sudah terlebih dulu tiba di Mediterania Timur. Kala itu sejumlah pejabat senior AS mengatakan secara terbuka bahwa kehadiran kelompok penyerang kapal induk USS Ford di Mediterania Timur dan penambahan lebih banyak jet tempur Angkatan Udara AS ke wilayah tersebut dimaksudkan untuk menunjukkan komitmen Washington terhadap Israel. Selain itu, kehadiran mereka berfungsi sebagai alat pencegah kepada Iran dan Hizbullah untuk tidak terlibat dalam konflik Israel-Hamas.
Sejak pertempuran terbaru Hamas-Israel pecah pada 7 Oktober 2023 lalu, kelompok Hizbullah Lebanon diketahui turut meluncurkan serangan secara berkala ke wilayah Israel. Hizbullah secara terbuka menyatakan mendukung perlawanan Hamas. Hizbullah adalah kelompok yang didukung dan disokong Iran.
“Kami tidak dapat mengesampingkan bahwa Iran akan memilih untuk terlibat langsung dalam beberapa cara. Kami harus bersiap menghadapi segala kemungkinan yang mungkin terjadi,” kata Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan bulan lalu saat menjelaskan tentang keputusan AS mengerahkan kapal induk ke Mediterania, dikutip laman the Guardian.
Sullivan mengungkapkan, sebagai pendukung Hizbullah dan Hamas, Iran menjadi yang paling diwaspadai AS sejak awal mula pecahnya perang di Jalur Gaza. “Itulah sebabnya Presiden (Joe Biden) bergerak begitu cepat dan tegas untuk mengirim kapal induk ke Mediterania Timur… sebuah pesan yang sangat jelas kepada negara atau aktor mana pun yang berupaya mengeksploitasi situasi ini,” ujarnya.