Pasukan Israel Tangkap Ikon Perlawanan Palestina, Ahed Tamimi
Israel belum memberikan keterangan tentang alasan penangkapan Ahed Tamimi
REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH – Pasukan Israel menangkap Ahed Tamimi di kota Nabi Saleh, Tepi Barat, Senin (6/11/2023). Perempuan yang kini berusia 23 tahun tersebut telah menjadi ikon perlawanan Palestina.
“Ahed (Tamimi) ditangkap dalam penggerebekan di rumah kami,” ungkap ibu Ahed Tamimi, Nariman Tamimi, saat diwawancara Anadolu Agency.
Nariman mengungkapkan, saat penggerebekan berlangsung, pasukan Israel menggeledah rumah dan menyita ponsel milik mereka. Otoritas Israel belum memberikan keterangan tentang alasan penangkapan Ahed Tamimi.
Pekan lalu, pasukan Israel sudah terlebih dulu menangkap ayah Ahed Tamimi yang juga dibekuk di Nabi Saleh. Ahed Tamimi mulai dikenal ketika dia ditangkap tentara Israel pada akhir 2017, ketika usianya masih 17 tahun. Dia ditahan karena menampar dan menendang salah satu tentara Israel bersenjata lengkap. Peristiwa itu terjadi di dekat rumahnya di Nabi Saleh.
Kendati segera dijebloskan ke penjara akibat perbuatannya, namun video perlawanan Ahed Tamimi beredar luas di media sosial. Kasus itu pun segera menjadi perhatian global. Lembaga hak asasi manusia Amnesty International menyatakan bahwa penahanan dan hukuman yang dijatuhkan kepada Tamimi bertentangan dengan hukum internasional.
Ahed Tamimi resmi dibebaskan pada Juli 2018. Ketika pulang ke Nabi Saleh, Ahed disambut sukacita oleh puluhan warga di sana. Di hadapan mereka Ahed menyatakan perlawanan terhadap pendudukan Israel akan terus ia lakukan. "Perlawanan akan terus berlangsung hingga pendudukan berakhir," ujarnya.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan Ahed Tamimi adalah model perlawanan sipil Palestina yang damai. Menurutnya aksi penamparan tentara Israel oleh Ahed Tamimi pada Desember 2017 telah membuktikan kepada dunia bahwa rakyat Palestina akan berdiri teguh di tanah mereka, tidak peduli apa pun pengorbanannya.