Ajak Wartawan Jalan Kaki, Erick Ungkap Potensi Besar Kawasan Monas

Bos-bos media tolong kasih insentif kesehatan buat sahabat-sahabat wartawan.

Dok Republika
Menteri BUMN Erick Thohir berjalan kaki dari BSI Tower ke Kantor Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Kamis (9/11/2023).
Rep: Muhammad Nursyamsi Red: Erik Purnama Putra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir meresmikan proses groundbreaking pembangunan gedung Bank Syariah Indonesia (BSI) Tower di Jalan Merdeka Selatan Nomor 17, Jakarta Pusat, Kamis (9/11/2023) siang. Usai groundbreaking, Erick mengajak para wartawan berjalan kaki menuju kantor Kementerian BUMN untuk sesi pertanyaan lanjutan (doorstop).

Jarak BSI Tower dan Kementerian BUMN memang sangat dekat yakni hanya sekitar 300 meter atau lima menit berjalan kaki. Posisi BSI Tower dan Kementerian BUMN dipisahkan Menara Danareksa yang juga belum lama resmi berdiri.

"Ini kita ajak media berolahraga, olahraga pikiran dan perkatan tapi juga olahraga badan biar sehat," ujar Erick saat berjalan kaki bersama awak media.

Momen tersebut juga menyita perhatian sejumlah pengendara dan pekerja di sekitar jalan yang menyapa Erick. Erick pun menitipkan pesan untuk para pimpinan media agar memerhatikan perlunya aspek kesehatan bagi para wartawan.

"Bos-bos media tolong kasih insentif kesehatan buat sahabat-sahabat wartawan, fitness center, daycare," ucap Erick. Erick menyampaikan kawasan Jalan Merdeka Selatan nantinya menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru setelah ibu kota negara pindah ke IKN.


Erick mengaku akan mengoptimalkan aset-aset BUMN di seputar Monas untuk menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru. "Ini sebuah tempat yang ikonik, alamatnya Jalan Merdeka di depan Monas, ke depan kawasan Monas ini akan dibangun jadi pusat kota yang terbaru ketika kita pindah ke Ibu Kota Nusantara, jadi nanti ini penuh hijau jadi taman seperti di luar negeri," kata Erick.

Keunggulan BSI Tower...

Erick Thohir menjelaskan, kehadiran BSI Tower akan menjadikan kawasan sekitar Monas menjadi pusat pertumbuhan baru di Jakarta. Menko Marves Ad Interima tersebut menyampaikan, gedung setinggi 22 lantai itu akan menjadi bangunan ikonik baru di Jakarta.

"Jadi nanti ini penuh hijau seperti taman di luar negeri, karena itu aset-aset BUMN sekitar ini nanti kita menjadi satu wadah yang kita namakan untuk properti fund atau investasi untuk untuk pembangunan kawasan," ujar Erick saat groundbreaking pembangunan BSI Tower.

Erick menyampaikan BUMN memiliki sejumlah aset potensial di sekitar Monas, mulai dari Gedung Danareksa, Pertamina, Berdikari, Kementerian BUMN, dan terbaru BSI. Erick terus melakukan konsolidasi agar kawasan ini punya nilai tambah setelah Jakarta tak lagi menjadi ibu kota negara.

"Target selesai 18 bulan dan ini nanti terhubung dengan MRT di bawah dan kita bangun jembatan (ke Menara Danareksa) juga biar bisa terkoneksi," ucap Erick.

Secara aspek bisnis, Erick menyebut BSI Tower juga memiliki daya tarik bagi perusahaan untuk berkantor di lokasi yang strategis. Erick mencontohkan kapasitas Menara Danareksa pada Mei 2023, yang sudah 90 persen terisi atau lebih banyak dari target awal yang sebesar 75 persen.

"Monas ini city center yang saya rasa Jakarta perlukan, secara ada SCBD, perlu ada ini lagi, saya optimistis karena kawasan ini punya sejarah. Siapa yang tidak mau punya kawasan komersial, baik perkantoran dan lain-lain di depan Monas, jarang-jarang, ini sesuatu aset yang luar biasa, jadi kita bikin value creation baru," ucap Erick.

Dia menambahkan, Indonesia memerlukan banyak megakota untuk menyokong pertumbuhan ekonomi. Dengan jumlah penduduk mencapai 315 juta orang pada 2035, Erick menilai, Indonesia tak bisa hanya berpangku pada satu-dua megakota.

"Jakarta sendiri ini sudah 18-20 juta (penduduk) kalau kita bicara Jabodetabek. Artinya selama terus kita membangun memperbaiki, pasti kesempatan dari pertumbuhan ekonomi dan pembukaan lapangan pekerjaan akan terjadi," kata Erick.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler