Massa Pro Palestina Berdemo di Depan Gedung Deplu AS dan New York Times

Massa menuntut gencatan senjata dan diakhirinya pendudukan Israel di Palestina.

AP
Demo pro Palestina di Amerika Serikat.
Rep: Dwina Agustin Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Sekelompok pengunjuk rasa memulai demonstrasi di semua pintu masuk gedung Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (Deplu AS) di Washington pada Kamis (9/11/2023) malam. Mereka menuntut gencatan senjata dan diakhirinya pendudukan Israel di wilayah Palestina.

“Mereka mengirim stafnya ke pihak lain sehingga mereka tidak melihat kami di luar menyerukan keterlibatan mereka dalam genosida. Jadi, kami telah memblokir setiap pintu keluar dan kami akan terus muncul,” kata seorang penyelenggara protes yang dibentuk oleh Palestinian Youth Movement.

Lusinan pengunjuk rasa berdiri di depan Departemen Luar Negeri sambil meneriakkan “rasa malu” ketika para pegawai keluar dari gedung. Namun, sekelompok orang dari tempat itu pun akhirnya bergabung dengan demonstrasi tersebut.

“Saya telah terlibat dalam banyak aksi seputar Palestina yang terjadi saat ini, saya sangat peduli dengan masalah ini,” kata mahasiswa yang tidak mau disebutkan namanya dikutip dari middleeasteye.

Dia mengatakan, menghadiri perayaan Diwali di Departemen Luar Negeri dan pergi untuk menghadiri rapat umum tersebut. Dia mengenakan keffiyeh Palestina saat berada di dalam gedung dan dia bisa mendengar nyanyian para demonstran dari dalam ruangan.

“Saya memakai keffiyeh saya, dengan sari saya yang merupakan hadiah dari kakak perempuan nenek saya yang menjadi pengungsi pada masa pemisahan di Asia Selatan," ujarnya.

Menurutnya, mengenakan keffiyeh dengan sari ini sangat berarti baginya. "Karena melambangkan perjuangan yang saling berhubungan antara orang-orang di Asia Selatan dan orang-orang di Gaza saat ini," katanya.

 

Selain itu, ribuan pengunjuk rasa pro-Palestina yang menyerukan gencatan senjata dalam serangan Israel ke Gaza menutup lalu lintas di Midtown Manhattan pada Kamis malam. Unjuk rasa ini menandai salah satu aksi terbesar di New York City dalam beberapa pekan terakhir.

Gedung New York Times di New York menjadi salah satu titik pengunjuk rasa promPalestina. Mereka menyerukan “Bebaskan Gaza” dan menuliskan di jendela belakang mobil polisi yang pecah dengan “IDF KKK”.

Sebelum aksi itu, pada hari yang sama, puluhan siswa melakukan protes di sekolah-sekolah di sekitar kota. Protes pro Palestina telah menjadi kejadian sehari-hari di jalan-jalan dan kampus-kampus di kota tersebut dalam sebulan terakhir, seiring dengan meningkatnya kemarahan atas perang tersebut dan ketakutan akan bias anti-Muslim yang meningkat.

Peristiwa-peristiwa tersebut terdaftar di situs Shut It Down for Palestine, termasuk aksi unjuk rasa, aksi duduk, pengajaran, pemutaran film, dan lain-lain yang berfokus pada mengakhiri kekerasan. “Di seluruh dunia, jutaan orang terlibat dalam demonstrasi dan mengorganisasi demonstrasi besar-besaran sebagai bentuk solidaritas terhadap Palestina,” kata situs dikutip dari thenationalnews.

“Permintaan kami untuk segera melakukan gencatan senjata, menghentikan semua bantuan ke Israel dan mencabut pengepungan di Gaza mendapat dukungan yang lebih luas dari sebelumnya," ujar keterangan tersebut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler