Pasukan Israel Tembaki Orang-Orang yang Mencoba Melarikan Diri dari RS Al-Shifa

Saat pasukan Israel mengepung RS Al-Shifa, terdapat sekitar 30.000 orang di dalamnya.

EPA-EFE/MOHAMMED SABER
Jenazah di rumah sakit Al Shifa pasca serangan udara di Kota Gaza, 17 Oktober 2023.
Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Pasukan Israel mengepung salah satu rumah sakit terbesar di Gaza, RS Al-Shifa, sejak Jumat (10/11/2023) malam. Kondisi di RS Al-Shifa saat ini tidak ada air, bahan bakar, dan koneksi internet.

Kementerian Kesehatan mengatakan bahwa saat pasukan Israel mengepung RS Al-Shifa, terdapat sekitar 30.000 orang di dalam kompleks rumah sakit, termasuk pasien, pengungsi dan staf medis.

Jet tempur dan tank Israel telah menembaki area di luar rumah sakit selama lebih dari 12 jam tanpa jeda. Halaman rumah sakit dihantam roket pada hari Sabtu (11/11/2023) yang menyebabkan kebakaran. Peristiwa ini terjadi tak lama setelah listrik padam total.

 

Kepala bagian bedah RS Al Shifa, Dr Marwan Abu Sada, memberikan gambaran suram tentang situasi yang mereka hadapi di Gaza. Berbicara kepada Medical Aid for Palestine, Sada menggambarkan bagaimana tidak ada seorang pun yang bisa keluar dari rumah sakit Shifa ketika orang-orang ditembak di jalanan.

"Tidak ada yang bisa keluar dari rumah sakit Shifa. Tidak ada yang bisa masuk ke rumah sakit Shifa. Situasinya sangat berbahaya," kata Sada kepada Medical Aid for Palestine.

”Dan orang-orang yang mencoba melarikan diri pagi ini dari rumah sakit, mereka ditembak di jalanan. Beberapa dari mereka terbunuh, beberapa dari mereka terluka."

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler