Pengamat: Secara Rasional Sulit Pilpres 2024 Berlangsung Satu Putaran
Ada lembaga survei sebelumnya menyebut potensi Pilpres 2024 berlangsung satu putaran.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik, Emrus Sihombing menyatakan tidak mungkin Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024 satu putaran. Pendapatnya ini menepis hasil survei salah satu lembaga survei yang menyebut kemungkinan Pilpres 2024 berlangsung hanya dalam satu putaran.
"Secara rasional saya pikir sulit untuk satu putaran karena tiga pasangan calon untuk mencapai suara 50 persen plus satu sangat sulit," kata Emrus, Senin (13/11/2023).
Menurut pandangannya, dalam dinamika berbalas pantun politik antara bakal pasangan calon presiden/wakil presiden Prabowo-Gibran dan Ganjar-Mahfud terlihat sangat sulit untuk terjadi satu putaran penuh dalam pemilu tersebut. Emrus memperkirakan sebagian suara dari dua bakal pasangan calon presiden/wakil presiden tersebut akan beralih ke pasangan Anies-Muhaimin pada pilpres putaran kedua. Hal ini mengingat elektabilitas pasangan Anies-Muhaimin saat ini tergolong rendah.
Secara kualitatif, lanjut Emrus, bakal pasangan calon presiden/wakil presiden Ganjar-Mahfud lebih unggul daripada dua kandidat yang lainnya. "Secara kualitas Ganjar memiliki kemampuan di bidang legislatif, punya kemampuan di bidang anggaran budgeting dan controlling," imbuhnya.
Ia juga menambahkan bahwa Ganjar telah mengakumulasi pengalaman yang signifikan sebagai gubernur yang sudah memimpin Provinsi Jawa Tengah selama dua periode masa jabatan. Sementara itu, bakal calon presiden Prabowo Subianto hanya memiliki keahlian dalam satu bidang tertentu, yakni bidang pertahanan dan keamanan.
Selanjutnya, Emrus menilai bahwa dalam debat calon presiden mendatang, bakal calon presiden Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan akan menjadi subjek perhatian yang menarik ketika beradu gagasan. Namun, lanjut dia, di sisi lain Anies memiliki kelemahan karena tidak pernah berada di posisi legislatif.
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Indo Barometer M. Qodari menyebut Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 berpotensi satu putaran. Bakal pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, menurutnya, menjadi pemenang.
"Jadi, sementara ini, kalau pakai data yang saya punya, ini ada potensi satu putaran," kata M. Qodari dalam diskusi Menimbang Capres/Cawapres Putaran 2 Pilpres 2024 di KAHMI Center, Jakarta, Jumat, pekan lalu.
Dari hasil survei terakhir Indo Barometer, 25—31 Oktober 2023, elektabilitas bakal pasangan calon presiden/wakil presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka unggul dengan nilai 34,20 persen Sementara itu, elektabilitas Ganjar Pranowo-Mahfud Md. sebesar 26,2 persen dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 18,3 persen.
Sebanyak 21,3 persen dari responden menyatakan belum memilih, belum memutuskan, tidak menjawab, ataupun merahasiakan pilihannya. Dengan mekanisme distribusi normal, jumlah responden yang belum memilih, bisa didistribusikan kepada masing-masing bakal pasangan calon presiden/wakil presiden dengan nilai distribusi tertinggi untuk bakal pasangan calon (paslon) yang elektabilitasnya tertinggi dan distribusi terendah untuk bakal paslon dengan elektabilitas rendah.
"Jadi, responden yang belum memutuskan ini, kami belum tahu larinya ke mana. Distribusi normal tidak membagi suara responden ini secara rata, tetapi yang elektabilitasnya besar dapat besar, sedang dapat sedang, serta kecil dapat kecil," katanya.
Dengan demikian, elektabilitas Prabowo-Gibran dapat mencapai 43,5 persen, Ganjar-Mahfud 33,3 persen, dan Anies-Muhaimin 23,2 persen. "Dengan data ini, bisa ada potensi pilpres satu putaran," katanya.
Berdasarkan survei telepon oleh PatraData pada tanggal 25—30 Oktober 2023, elektabilitas Prabowo-Gibran juga unggul dengan nilai cukup tinggi, yakni sebesar 43,9 persen. Elektabilitas Ganjar-Mahfud sebesar 26,9 persen dan Anies-Muhaimin 18,1 persen.
Sementara, survei tatap muka oleh Populi Center pada tanggal 29 Oktober—5 November 2023 juga menunjukkan elektabilitas Prabowo-Gibran unggul dengan 43,2 persen, Ganjar-Mahfud 23 persen, dan Anies-Muhaimin 22,3 persen.
Qodari menyebut elektabilitas Prabowo-Gibran juga unggul dalam survei telepon SMRC pada tanggal 31 Desember—3 November 2023 yang telah beredar di berbagai media dengan nilai 45,3 persen. Sementara itu, Ganjar-Mahfud 22,9 persen dan Anies-Muhaimin 19 persen. Dari data ini, kata dia, kelihatannya ada perkembangan ke arah kenaikan suara Prabowo-Gibran pascadeklarasi Gibran sebagai cawapres.
"Data saya, Prabowo-Gibran selisih 8 persen dengan Ganjar-Mahfud. Geser ke Populi Center dan SMRC yang datanya diambil pada bulan November, selisihnya melebar menjadi 20-an persen," katanya.
Dalam berbagai data survei tersebut, terdapat responden yang belum menentukan pilihan bakal paslon dengan persentase sebesar 11,1 persen (PatraData), 11,6 persen (Populi Center), dan 12,8 persen (SMRC).
"Kalau responden belum memilih, terdistribusi secara proporsional ke Prabowo-Gibran, Ganjar-Mahfud, dan Anies-Muhaimin. Sebetulnya Pilpres 2024 ada potensi satu putaran," ucapnya.