Ilmuwan Uji Coba Gel Antikanker, Bagaimana Hasilnya?

Metode pengobatan dengan menyuntikkan gel ini berhasil diuji coba pada tikus.

youtube
Penelitian terakhir memberikan harapan baru untuk pengobatan kanker, dengan penggunaan gel sebagai metode pengiriman obat yang lebih efektif dan praktis./ilustrasi
Rep: Umi Nur Fadhilah Red: Natalia Endah Hapsari

REPUBLIKA.CO.ID, BOSTON — Sebuah terobosan penting dalam pengobatan kanker muncul ketika para peneliti dari Mass General Brigham, bekerja sama dengan Koch Institute for Integrative Cancer Research. Mereka berhasil mengembangkan sistem pengiriman gel yang inovatif untuk terapi intratumoral, di mana obat kanker disuntikkan langsung ke dalam tumor.

Baca Juga


Dalam penelitian yang diterbitkan di Advanced Healthcare Materials, tim peneliti melaporkan keberhasilan sistem ini pada model tikus yang menderita kanker usus besar dan payudara yang biasanya resisten terhadap terapi intratumoral. Gel ini mengandung obat perangsang kekebalan (imiquimod) dan dikombinasikan dengan terapi penghambat pos pemeriksaan, yang menghasilkan regresi tumor sehingga meningkatkan kelangsungan hidup pada tikus.

"Saat kami menyuntikkan gel ini ke dalam tumor, kami dapat mengajarkan sistem kekebalan untuk mengenali kanker dan memicunya untuk menyerang tidak hanya tempat di mana gel disuntikkan, tetapi juga area lain di tubuh yang mungkin terkena kanker yang sama yang bersembunyi," kata peneliti Departemen Radiologi di Rumah Sakit Umum Massachusetts, dr Avik Som, dilansir Medicalxpress, Rabu (15/11/2023).

Para peneliti pertama kali mengembangkan dan mengoptimalkan sistem pengiriman gel di laboratorium dengan mengubah struktur kimia gel. Gel tersebut perlu berubah dari cair pada suhu kamar sehingga menjadi padat pada suhu tubuh di dalam tumor untuk membentuk depot pelepasan obat.

Uji coba pada model tikus menunjukkan bahwa pengobatan dengan imiquimod yang diberikan melalui gel, dikombinasikan dengan terapi penghambat pos pemeriksaan, telah meningkatkan kelangsungan hidup pada model kanker usus besar dan payudara. Hasil ini menunjukkan potensi gel ini sebagai terapi intratumoral yang efektif, bahkan pada kanker yang biasanya sulit diobati.

"Kami berencana untuk menerapkan teknologi ini ke klinik setelah lebih banyak pengujian terhadap keamanan dan keampuhan (obat), dengan harapan dapat membantu pasien dengan satu suntikan saja," ujar asisten ahli radiologi di Departemen Radiologi di Rumah Sakit Umum Massachusetts, dr Eric Wehrenberg-Klee.

Penelitian ini memberikan harapan baru untuk pengobatan kanker, dengan penggunaan gel sebagai metode pengiriman obat yang lebih efektif dan praktis. "Ini adalah bukti awal dari konsep tersebut, dan kami berharap dapat memberikan solusi baru untuk kanker yang saat ini sulit diobati,” kata Wehrenberg-Klee. 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler