PTPN III Gandeng BPBD Simalungun Perbaiki Jembatan Antardesa
Jembatan penghubung Nagori Senio awalnya berpotensi ambruk akibat pondasi terkikis ai
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Perkebunan Nusantara III (Persero) atau PTPN III berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Simalungun untuk memperbaiki jembatan penghubung Nagori Senio menuju Serapuh, yang sebelumnya berpotensi ambruk akibat pondasi yang terkikis aliran air.
Hal ini pun membuat Warga Gunung Malela, khususnya Desa Nagori Senio, Kecamatan Gunung Malela, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, kini bisa bernapas lega.
Manajer Kebun Bangun, Febryandi Bangun, mengungkapkan PTPN III menggandeng BPBD Kabupaten Simalungun untuk menggelontorkan dana untuk pembangunan bronjong di aliran Sungai Krompyang.
Febryandi mengungkapkan, sebagai BUMN sudah selayaknya PTPN III menjaga aset dan merawat fasilitas umum.“Selain masyarakat, kami juga penerima manfaat atas fasilitas umum yang sudah dibangun negara,” kata dia melalui keterangan pers, Rabu (15/11/2023).
Proyek bronjong batu padas (batu kali) yang dikerjakan mulai Oktober 2023 lalu itu dipasang dengan sistem pengikatan kawat baja kedua sisi jembatan. Sistem tersebut digunakan agar penahan antar sisi jembatan dapat bertahan lama.
Perbaikan tersebut dikerjakan sekira 60 hari kerja, atau memakan waktu lebih kurang dua bulan. Saat ini, pengerjaan tersebut sudah rampung dan jembatan bisa digunakan masyarakat dengan aman.
Atas bantuan tersebut, Warga Gunung Malela memberikan apresiasi kepada PTPN III atas dipasangnya bronjong sebagai penahan tanah di aliran Sungai, yang dikenal masyarakat sekitar dengan nama Titi Krompyang.
Edy Suprapto (57), warga Nagori Margomulyo, Kecamatan Gunung Malela mengatakan, pembangunan bronjong ini sangat bermanfaat bagi masyarakat.
"Sejak tahun lalu, tanah sekitaran jembatan itu sudah tergerus. Bahkan bibir jembatannya juga sudah tergerus. Dengan dibangunnya bronjong ini usia jembatan bisa diperpanjang,” katanya.
Pria yang akrab disapa Edy Raga ini menambahkan, dengan dibangunnya bronjong tersebut membuat masyarakat sekitar lebih tenang. “Musim hujan ini, air sungai itu besar sekali. Banjirnya terkadang melebihi kapasitas aliran sungai. Sebelum di pasang bronjong, PTPN III sudah memperlebar aliran sungai itu. Terlebih sekarang sudah dipasang bronjong. Akhirnya masyarakat bisa tenang karena aliran air tidak menggerus tanah sekitar jembatan,” ujar Edu.
Ungkapan terima kasih juga disampaikan Efendi, Pangulu Nagori Serapuh, Kecamatan Gunung Malela. Dia menyampaikan terima kasih atas kepedulian PTPN III yang sudah menggelontorkan dana cukup besar pembangunan bronjong. Terlebih, jembatan tersebut merupakan akses satu-satunya masyarakat Kecamatan Gunung Malela.
"Dari jauh hari kita sudah sampaikan kepada pemerintah Kabupaten Simalungun melakukan penanganan sebelum jembatan itu rubuh. Tetapi PTPN III bergerak lebih cepat untuk menggelontorkan dana besar untuk mencegah rubuhnya jembatan itu,” ucapnya.
Dibangunnya bronjong itu, kata Efendi, rasa kekhawatiran masyarakat hilang. Tak ada lagi rasa takut karena tiba-tiba jembatan rubuh. “Tak bisa kita bayangkan bila jembatan itu rubuh, pastinya perekonomian dan aktivitas masyarakat terganggu,” tambah pria kelarhiran Gunung Malela itu.