Dahsyatnya Basmalah yang Membuat Yahudi dan Kekasihnya Masuk Islam
Basmalah adalah kalimat agung dengan makna yang mendalam
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Basmalah merupakan salah satu dari inti kadungan ajaran Islam. Hal demikian juga diungkapkan sejumlah ulama akan keutamaan basmalah.
Dengan membaca basmalah berarti kita menyadari akan kekuatan dan pertolongan Allah SWT dalam setiap aktivitas yang kita lakukan, juga menunjukkan akan kepasrahan dan ketidakberdayaan diri kita untuk melakukan suatu kebaikan apa pun, kecuali atas pertolong an-Nya.
Dan tidak dapat menolak sekecil apa pun kemudaratan yang akan menimpa kita, kecuali atas pertolongan-Nya. Dan inilah inti dari ajaran Islam.
Karena kandungan maknanya seperti inilah yang menjadikan kalimat basmalah mengandung keberkahan. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
كُلُّ أَمْرٍ ذِيْ بَالٍ لاَ يُبْدَأُ فِيْهِ بِـ : بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ فَهُوَ أَبْتَرُ “Setiap perkara penting yang tidak dimulai dengan ‘bismillahirrahmanirrahiim’, amalan tersebut terputus berkahnya.” (HR Al-Khatib dalam Al-Jami’, dari jalur Ar-Rahawai dalam Al-Arba’in, As-Subki dalam tabaqathnya)
Dalam kitab an-Nawadir, karya Ahmad Syihabudin bin Salamah al- Qalyubiy dikisahkan, ada seorang Yahudi yang mencintai seorang wanita sampai tergila-gila. Akibatnya, ia merasa makan dan minum tak enak serta tidur tak nyeyak.
Akhirnya, ia menemui Atha’ al-Akbar untuk menayakan jalan keluar atas kesulitan yang dihadapinya itu.
Atha’ lantas menuliskan kalimat basmalah (Bismillahirrahmanirrahim) di sehelai kertas, lalu berkata kepadanya. “Bacalah ini, mudah-mudahan Allah SWT melalaikanmu dari meng ingat wanita itu serta mengaruniakan wanita itu kepadamu.”
Setelah tulisan itu dibacanya, ia berkata, “Wahai Atha’, aku telah mera sa kan manisnya iman dan telah bersinar cahaya di dalam kalbuku hingga sekarang aku telah melupakan wanita itu. Ajarkanlah Islam kepadaku.” Maka, Atha’ mengajarkan tentang Islam kepadanya. Sebab, keberkahan basmalah itu, ia pun masuk islam.
Keislaman orang Yahudi itu terdengar oleh wanita yang dahulu disenangi nya. Lantas wanita itu datang menemui Atha’ dan berkata, “Ya imam al-Muslimin, saya adalah wanita yang disebutkan oleh Yahudi yang masuk Islam itu. Semalam saya bermimpi didatangi oleh seseorang dan orang itu berkata kepada saya, “Jika Anda ingin me lihat tempat Anda di dalam surga maka menghadaplah kepada Atha’, karena ia akan memperlihatkannya kepada Anda. Nah, sekarang aku berada di hadapan tuan, maka katakanlah kepadaku, di mana surga itu?”
Atha’ menjawab, “Jika Anda menginginkan surga maka Anda harus membuka pintunya terlebih dahulu, baru memasukinya.” Wanita itu bertanya, “Bagaimana aku dapat membuka pintunya?” Jawab Atha’, “Ucapkanlah Bismillahirrahmanirrahim.”
Setelah wanita itu membaca basmalah, lalu berkata, “Wahai Atha’, kurasakan ada seberkas cahaya bersinar da lam kalbuku dan kerajaan Allah dapat kulihat. Ajarkanlah Islam kepadaku.”
Atha’ mengajarkan Islam kepadanya. Berkat basmalah, wanita itu masuk Islam. Lalu, ia pulang kembali ke rumahnya. Pada malam hari nya ketika tidur, ia bermimpi seakan-akan masuk ke surga, menyaksikan istana dan kubah di dalamnya. Di salah satu kubah itu ada tulisan: Bismillahirrahmanirrahiim, La ilaha illallah, Muhammad Rasulullah.
Ketika wanita itu membaca tulisan tersebut, tiba-tiba terdengar suara mengatakan, “Wahai wanita, Allah telah memberikan semua apa yang kau baca.”
Bacaan para nabi
Ternyata, para nabi sebelum Nabi Muhammad juga familier dengan lafaz basmalah, sebagaimana disebutkan dalam beberapa riwayat.
Ketika Nabi Nuh membuat perahu di puncak gunung, kemudian banjir bandang datang, ia menggerakkan perahunya dengan lafaz basmalah.
وَقَالَ ارْكَبُوا فِيهَا بِسْمِ اللَّهِ مَجْرَاهَا وَمُرْسَاهَا ۚ إِنَّ رَبِّي لَغَفُورٌ رَحِيمٌ “Dan Nuh berkata: "Naiklah kamu sekalian ke dalamnya dengan menyebut nama Allah di waktu berlayar dan berlabuhnya". Sesungguhnya Tuhanku benar-benar Mahapengampun lagi Mahapenyayang.” (QS Hud ayat 41).
Konon, ketika Nabi Ibrahim dilemparkan ke lautan api oleh Raja Namrud, dia membaca basmalah sebelum membaca:
قُلْنَا يَا نَارُ كُونِي بَرْدًا وَسَلَامًا عَلَىٰ إِبْرَاهِيمَ “Kami berfirman: "Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim." (QS al-Anbiya 69).
Baca juga: Mengapa Malaikat Jibril Disebut Ruh Kudus dalam Alquran?
Nabi Sulaiman menjinakkan musuh bebuyutannya dengan surat yang menggunakan basmalah.
إِنَّهُ مِنْ سُلَيْمَانَ وَإِنَّهُ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ “Sesungguhnya surat itu, dari SuIaiman dan sesungguhnya (isi)nya: "Dengan menyebut nama Allah Yang Mahapemurah lagi Mahapenyayang.”
Nabi Isa menghidupkan orang mati dan menyembuhkan orang sakit dengan membaca basmalah.