Survei: Dukungan Warga AS untuk Israel Semakin Terkikis

Mayoritas warga AS mendukung gencatan senjata

AP/Kevin Hagen
Warga New York turun ke jalan menggelar aksi dukungan untuk rakyat Palestina dari agresi Israel, New York, Sabtu (15/5) waktu setempat.
Rep: Amri Amrullah Red: Esthi Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Dukungan publik Amerika Serikat (AS) terhadap perang Israel melawan kelompok pejuang Hamas di Gaza terkikis. Sebagian besar warga AS kini, berpendapat Israel seharusnya melakukan gencatan senjata di Jalur Gaza, demikian hasil jajak pendapat terbaru dari Reuters/Ipsos yang dilakukan pada 12-13 Oktober.

Sebanyak 32 persen responden dalam jajak pendapat yang berlangsung selama dua hari, yang ditutup pada hari Selasa, (14/11/2023), mengatakan "AS harus terus mendukung Israel".

Persentase yang mengatakan "AS harus menjadi mediator yang netral" meningkat menjadi 39 persen dalam jajak pendapat baru ini dari 27 persen pada bulan sebelumnya. Empat persen responden dalam jajak pendapat tersebut mengatakan AS harus mendukung Palestina dan 15 persen mengatakan AS tidak boleh terlibat sama sekali, keduanya sama dengan hasil jajak pendapat sebulan yang lalu.

Israel telah lama mengandalkan AS, sekutu terkuatnya, sebagai pendonor miliaran dolar per tahun dalam bentuk bantuan militer dan dukungan diplomatik internasional. Erosi dukungan publik AS dapat menjadi pertanda yang mengkhawatirkan bagi negara Timur Tengah tersebut, yang tidak hanya menghadapi militan Hamas di Gaza tetapi juga gerakan Islam Hizbullah di Lebanon dan telah melakukan "perang bayangan" yang telah berlangsung lama dengan Iran, musuh bebuyutan regionalnya.

Penurunan dukungan AS, yang terlihat dalam jajak pendapat terbaru di kalangan Partai Demokrat dan Partai Republik. Terutama di kalangan responden yang lebih tua, terjadi setelah berminggu-minggu pengeboman Israel dan pertempuran darat terhadap Hamas di Gaza.

Sebanyak 68 persen responden dalam jajak pendapat Reuters/Ipsos mengatakan bahwa mereka setuju dengan pernyataan bahwa "Israel harus melakukan gencatan senjata dan mencoba bernegosiasi."

Sekitar tiga perempat dari Partai Demokrat dan setengah dari Partai Republik dalam jajak pendapat tersebut mendukung gagasan gencatan senjata. Situasi ini membuat mereka berseberangan dengan Presiden Partai Demokrat Joe Biden yang telah menolak seruan para pemimpin Arab, termasuk Palestina, untuk menekan Israel agar melakukan gencatan senjata.

Israel sejauh ini menolak pembicaraan untuk menerapkan jeda kemanusiaan yang lebih lama atau gencatan senjata. Israel berkilah, dengan mengatakan bahwa Hamas hanya akan menggunakan waktu tersebut untuk berkumpul kembali dan memperkuat posisinya.

Warga AS juga mayoritas menolak pengiriman senjata ke Israel...

Baca Juga


Dalam sebuah pertanda yang berpotensi mengkhawatirkan bagi Israel, hanya 31 persen responden jajak pendapat yang mengatakan bahwa mereka mendukung pengiriman senjata kepada Israel. Sementara 43 persen warga AS telah menentang ide pengiriman senjata ke Israel.

Sisanya warga AS mengatakan mereka tidak yakin. Dukungan untuk mengirimkan senjata kepada Israel paling kuat di antara anggota Partai Republik, sementara sekitar separuh anggota Partai Demokrat menentangnya.

Sebagai perbandingan, 41 persen orang yang menjawab jajak pendapat mengatakan bahwa mereka mendukung pengiriman senjata ke Ukraina dalam perang melawan invasi Rusia yang sudah berlangsung selama hampir 21 bulan. Dibandingkan dengan yang menentang dan sisanya tidak yakin. Dalam hal Ukraina, dukungan untuk mengirim senjata lebih kuat di antara para anggota Partai Demokrat.

Sementara sebagian besar anggota Partai Demokrat moderat di Kongres telah lama mendukung bantuan militer kepada Israel. Beberapa anggota Partai Biden yang progresif mulai mempertanyakan apakah perlu ada pengawasan yang lebih ketat serta syarat-syarat yang melekat pada bantuan tersebut.

Para pejabat AS telah memperingatkan bahwa dana untuk bantuan militer Ukraina semakin menipis. Hal ini karena DPR yang dikuasai Partai Republik dan Senat yang mayoritas Demokrat masih berselisih mengenai permintaan pemerintahan Biden untuk miliaran dolar lebih banyak dalam bentuk bantuan kepada Kiev.

Jajak pendapat Reuters/Ipsos dilakukan secara online dan nasional, mengumpulkan tanggapan dari 1.006 orang dewasa AS. Jajak pendapat ini memiliki interval kredibilitas, margin ketepatan, sekitar empat poin persentase.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler