Komposisi Timnas AMIN yang Dinilai Refleksikan Tim yang Inklusif
Sudirman Said mengakui tidak banyak sosok berlatar belakang pengusaha di Timnas AMIN.
REPUBLIKA.CO.ID, oleh Wahyu Suryana, Eva Rianti
Struktur Tim Nasional (Timnas) Pemenangan AMIN sudah resmi diumumkan. Pengamat politik, Yusak Farchan menilai, Timnas Amin yang dikomandani Kapten Timnas, Marsekal Madya TNI (Purn), Muhammad Syaugi Alaydrus, cukup merefleksikan tim yang inklusif.
"Merefleksikan performa tim yang inklusif karena diisi oleh tokoh-tokoh dari berbagai latar belakang," kata Yusak, Rabu (15/11/2023).
Ia menerangkan, Timnas Amin berisikan tidak cuma politisi, tapi ada budayawan, ekonom, ulama, akademisi, tokoh perempuan sampai aktivis buruh. Yusak berpendapat, semua itu menandai tim yang kuat dan solid. Dekan Fisip Universitas Pamulang (Unpam) itu melihat, dari sisi portofolio tim Timnas Amin sudah diisi orang-orang berpengalaman. Artinya, mereka memiliki jam terbang politik yang cukup memadai.
Namun, Yusak mengingatkan, tantangan elektoral yang nantinya dihadapi Timnas AMIN akan cukup kompleks. Karenanya, Direktur Eksekutif Citra Institute itu menekankan, perlu kepiawaian dari sosok Kapten Timnas.
"Kepiawaian kapten dalam meramu sumber daya timnas menjadi variabel penting pemenangan Anies-Muhaimin," ujar Yusak.
Pada Selasa (14/11/2023), pasangan capres-cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 'AMIN' akhirnya mengumumkan kapten beserta pasukan tim pemenangan AMIN. Marsekal Madya (Purn) Muhammad Syaugi Alaydrus ditunjuk jadi Ketua Tim Pemenangan pasangan calon dari Koalisi Perubahan tersebut. Capres dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan secara langsung mengumumkan kapten tim pemenangan AMIN serta pasukan-pasukannya dalam konferensi pers pengumuman tim pemenangan AMIN di rumah perubahan, Jalan Pangeran Diponegoro 10, Menteng, Jakarta Pusat.
"Nama-nama yang berada di Timnas AMIN, kapten Timnas adalah Marsekal Madya Muhammad Syaugi," kata Anies, Selasa.
Kemudian, Anies juga mengumumkan co-capt tim pemenangan AMIN. Sosoknya merupakan nama yang berseleweran dan dekat dengan Anies, yakni Sudirman Said.
Selain Sudirman Said, ada deretan co-capt tim pemenangan AMIN lainnya. Mereka adalah Thomas Trikasih Lembong, Al Muzammil Yusuf, Nihayatul Wafiroh, Azrul Tanjung, Nasirul Mahasin, Leontinus Alpha Edison, Yusuf Muhammad Martak, Ki KTT H Lebdo Nagoro Anom Suroto, Ki KTT H Lebdo Nagoro Anom Suroto, Mohammad Jumhur Hidayat, Maksum Faqih, dan Suyoto.
Selain itu ada juga Novita Dewi sebagai Sekretaris Jenderal Timnas, Gede Widiade sebagai Bendahara Umum Timnas, dan Ari Yusuf Amir sebagai Ketua Tim Hukum Nasional Timnas AMIN.
"Terbentuknya Timnas AMIN bukan berfungsi mengkotakkan bukan untuk mebentukan siapa di dalam siapa di luar. Ini untuk memenuhi persyaratan dari KPU dimana pasangan harus memiliki tim pemenangan," ujar Anies.
Co-capt Timnas Pemenangan AMIN, Sudirman Said menjelaskan tentang minimnya sosok dari kalangan pengusaha yang bergabung dalam timnas. Pasalnya, rata-rata latar belakang orang-orang yang bergabung dalam Timnas AMIN berbeda dengan Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran dan Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud yang kuat dari kalangan pengusaha.
"Yang 'sebelah' kan pengusaha, ini (Timnas AMIN) semuanya para pengusaha, usaha supaya Pak Anies menang," kata Sudirman Said sambil tertawa memberikan perumpamaan, dalam konferensi pers di rumah perubahan Jalan Diponegoro 10, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (16/11/2023).
Sudirman mengakui bahwa memang tidak banyak sosok berlatar belakang dari kalangan pengusaha di dalam Timnas AMIN. Dari kapten sendiri dari kalangan militer, yakni Marsekal Madya (Purn) TNI Muhammad Syaugi, sedangkan Ketua TKN Prabowo-Gibran Rosan Roeslani ran Ketua TPN Ganjar-Mahfud Arsjad Rasjid.
"Kami semua memang betul tidak ada wajah pengusaha yang menonjol. Tapi saya katakan tadi peran pendanaan itu paling besar datang dari masyarakat, dari rakyat," tutur dia.
Sudirman menegaskan, pendanaan mengalir pula dalam penguatan Timnas AMIN meski tak banyak pengusaha di tubuh Timnas. Dukungan masyarakat dinilai sangat besar bagi Tim AMIN.
"Dan karena itu meskipun aliran dana kepada Timnas barangkali tidak sebesar yang lain, tetapi sebetulnya di lapangan jauh lebih besar daripada apa-apa yang kita kumpulkan," jelasnya.
Sudirman Said juga menjawab tentang sejumlah nama tokoh besar yang kemungkinan akan masuk dalam pasukan Timnas AMIN. Dia mengonfirmasi ada tokoh yang bisa masuk tim seperti Sutiyoso dan tidak bisa masuk yakni Jusuf Kalla. Sementara sosok mantan Menteri KKP Susi Pudjiastuti masih menggantung.
"Pak JK mungkin tidak bisa bergabung karena beliau kan ketua PMI (Palang Merah Indonesia). Saya saja sebagai Sekjen tahun lalu kan mengundurkan diri karena menjaga netralitas PMI dan etik diantara seluruh tim kampanye," kata Sudirman.
Sementara itu, untuk sosok mantan Gubernur DKI Jakarta Letnan Jenderal TNI (Purn) Sutiyoso, Sudirman menyebut bahwa yang bersangkutan otomatis akan bergabung dalam Timnas AMIN. Pasalnya Sutiyoso merupakan bagian dari Partai Nasdem.
"Pak Sutiyoso InsyaAllah bergabung karena Pak Sutiyoso kan juga dewan pembina atau penasehat Partai Nasdem dan beliau aktif sekali menghimpun teman-teman, sahabat, atau senior dari purnawirawan," ujar dia.
Adapun sosok mantan Menteri KKP Susi Pudjiastuti, Sudirman tidak menyampaikan dengan gamblang bahwa Susi akan bergabung dalam Timnas AMIN. Ia hanya menyebut bahwa Anies dan Muhaimin berkomunikasi dan berteman baik dengan Susi.
"Apakah Bu Susi bersedia menjadi bagian dari tim secara resmi, kita belum tahu. Tapi dari sisi wacana kecenderungan dari sisi values, Bu Susi tampaknya menjadi bagian dari usaha-usaha perubahan, mudah-mudahan. Dan kita menghormati kalaupun beliau tidak masuk dalam tim tapi kami dalam komunikasi yang baik," jelas dia.