Israel Perluas Serangan Darat ke Wilayah Selatan Gaza

Saat ini operasi darat militer Israel terfokus di kota Gaza dan Gaza utara.

Reuters/Ronen Zvulun
Militer Israel bersiap memperluas jangkauan serangan darat ke wilayah selatan Gaza.
Rep: Dwina Agustin Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant  menyatakan, tentara Israel telah membersihkan wilayah barat Gaza City. Dia mengumumkan dimulainya fase berikutnya dari operasi darat Israel di Gaza.

Baca Juga


“Selama 24 jam terakhir, kami mengambil kendali operasional wilayah barat Kota Gaza, dan fase operasi darat berikutnya telah dimulai," ujar Gallant kepada tentara di pusat komando Divisi 36 di Israel selatan dikutip dari Anadolu Agency.

“Semakin kita melanjutkan operasi ini, semakin besar tekanan yang kita berikan pada Hamas dan semakin kita berhasil menghilangkan infrastrukturnya, termasuk markas besar dan terowongannya," ujarnya.

Selain Gallant, beberapa pejabat Israel mulai mengisyaratkan kemungkinan perluasan operasi darat Israel ke selatan Gaza. Kepala Staf Umum Herzi Halevi pun mengisyaratkan bahwa operasi darat yang sedang berlangsung dapat diperluas hingga wilayah selatan Jalur Gaza.

“Kami hampir membongkar sistem militer (kelompok Palestina Hamas) di Jalur Gaza utara,” katanya saat berpidato di depan tentara Israel di Gaza pada Jumat (17/11/2023).

Halevi mengatakan, tentaranya akan terus melakukan operasi di Gaza karena semakin banyak wilayah yang akan menjadi sasaran. Sejauh ini, operasi darat militer Israel terfokus di kota Gaza dan Gaza utara.

Pemboman Israel di Jalur Gaza sejak serangan Hamas 7 Oktober, disertai dengan operasi darat, telah menewaskan lebih dari 11 ribu warga Palestina, lebih dari separuhnya adalah perempuan dan anak-anak. Ribuan bangunan, termasuk rumah sakit, masjid dan gereja, juga rusak atau hancur total.

Perusahaan yang menyediakan layanan telekomunikasi di Jalur Gaza Patel menyatakan, saat ini daerah kantong tersebut kembali mengalami pemadaman komunikasi karena kekurangan bahan bakar untuk generator. Pengiriman bantuan PBB ke Gaza pun telah dihentikan selama dua hari hingga Jumat.

PBB mengatakan tidak akan ada operasi bantuan lintas batas karena kekurangan bahan bakar dan terputusnya komunikasi pada Jumat. Untuk hari kedua berturut-turut, tidak ada truk bantuan yang tiba di Gaza karena kekurangan bahan bakar untuk mendistribusikan bantuan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler