Penguntit Personel BTS Bakal Hadapi Tuntutan Hukum
Terakhir, V BTS dikuntit oleh seorang perempuan.
REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Label BTS, Big Hit Music akan memberikan tuntutan hukum kepada penguntit para personel BTS. Diketahui aksi sasaeng fans tersebut telah menimbulkan keluhan dari berbagai penggemar K-Pop di berbagai negara.
Dilansir dari laman Allkpop pada Sabtu (18/11/2023), Big Hit Music menyatakan, pihaknya selama kuartal ini telah menyampaikan banyak keluhan kepada lembaga penegak hukum. Pihaknya juga sudah memberikan bukti yang dikumpulkan melalui laporan para penggemar dan pemantauan labelnya sendiri.
"Khususnya dalam kasus pencemaran nama baik dan fitnah yang melanggar hak-hak artis," kata Big Hit Music.
Berdasarkan bukti yang dikumpulkan, individu atau penguntit tersebut telah mengirimkan surat dan parsel ke rumah artis. Tindakan ini jelas telah menyebabkan kerugian bagi keluarga artis. Sebab itu, pihaknya mengajukan pengaduan atas pelanggaran Undang-Undang Pencegahan Penguntitan.
Beberapa tersangka di antara keseluruhan pengadu di kuartal kedua pada 2022 telah menerima keputusan untuk menunda penyelidikan dan nondakwaan. "Sebagai tanggapan, kami telah mengajukan keberatan dan meminta penyelidikan ulang," kata Big Hit Music.
Sebagaimana diketahui, para anggota BTS telah menghadapi situasi menyedihkan yang disebabkan oleh sasaeng fans. Para penguntit ini telah terlibat dalam berbagai bentuk pelecehan sehingga beberapa anggota mengungkapkan kesusahan mereka secara terbuka.
Pada 17 November, Kantor Polisi Gangnam Seoul mengeluarkan surat panggilan non-penangkapan terhadap seorang perempuan berusia 20-an, yang diidentifikasi sebagai A. Ia diduga telah melanggar Undang-Undang Pencegahan Penguntitan dan masuk ke kediaman artis tanpa izin.
A dituduh melakukan tindakan penguntitan, seperti menunggu di depan rumah V pada pukul 18.30 sekitar 28 Oktober. Kemudian naik lift, berbincang dengannya, dan bahkan memintanya menandatangani formulir pencatatan pernikahan.
Setelah kejadian tersebut....
Setelah kejadian tersebut, A meninggalkan lokasi kejadian. Namun polisi memulai penyelidikan setelah menerima laporan dari petugas keamanan. Belakangan diketahui bahwa 'A' telah mengunjungi kediaman V beberapa kali sebelum kejadian ini.
Akibatnya, polisi memutuskan untuk menerapkan 'perintah penahanan darurat' pada A. Polisi melarang dia mendekat dalam jarak 100 meter dari sekitar V BTS. Larangan ini termasuk menggunakan panggilan telepon atau pesan untuk menghubunginya.
Menanggapi kejadian tersebut, V meyakinkan penggemar melalui komunitas penggemar Weverse. “Aku baik-baik saja. Jangan khawatir," ucap V.
Pada Mei lalu, Jungkook BTS mengirimkan pesan peringatan langsung kepada sasaeng fans melalui komunitas penggemar. Penguntit berhasil menemukan alamat rumah Jungkook dan terus-menerus mengiriminya pesan antar-makanan.
Jungkook pun mengungkapkan ketidaknyamanannya dengan mengatakan, "Jangan kirim makanan ke rumahku. Bahkan jika kamu mengirimkannya, aku tidak akan memakannya." Bahkan, Jungkook mengancam akan mengambil tindakan jika mereka terus melanjutkan, dengan menggunakan nomor pesanan yang ada di kuitansi.
Kemudian pada Maret lalu juga terdapat insiden di mana seorang karyawan KORAIL, yang diidentifikasi sebagai B, mengakses informasi pribadi RM BTS secara ilegal dan melihatnya sebanyak 18 kali dalam rentang waktu tiga tahun. Ini termasuk rincian seperti informasi tiket, alamat, dan nomor teleponnya. Setelah audit, B diberhentikan dari jabatannya.