Kerusakan Instalasi Air Bersih Dampak Kebakaran Lereng Merbabu Segera Diperbaiki
Kebutuhan air bersih warga di delapan dusun sampai dengan hari ini masih disuplai.
REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Warga sejumlah dusun dari beberapa desa yang berada di lereng Gunung Merbabu, wilayah Kabupaten Semarang, mulai lega. Instalasi air bersih yang rusak terdampak oleh kebakaran hutan di lereng Gunung Merbabu beberapa waktu lalu bakal segera diperbaiki.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang akhir pekan kemarin telah menyerahkan bantuan selang dan pipa PVC (total) sepanjang 14,5 kilometer, untuk membantu perbaikan instalasi saluran air bersih dari sumber menuju lingkungan mereka yang sebelumnya ikut terbakar.
Masing-masing untuk Dusun Gedong, Ngaduman, Cingklok, Sokowolu dan Dusun Macanan, Desa Tajuk; Dusun Nglelo dan Dusun Thekelan, Desa Batur serta Dusun Tayeman, Desa Kopeng yang kesemuannya berada di wilayah Kecamatan Getasan.
Kepala Dusun (Kadus) Thekelan Supriyo Tarsan yang dikonfirmasi mengungkapkan, untuk Dusun Thekelan, Desa Batur mendapatkan bantuan berupa selang HDPE diameter 3 inci dengan panjang 300 meter.
Rencanannya, selang tersebut bakal digunakan untuk mengganti saluran (instalasi) air bersih dari sumber yang berada di bawah Pos Menara yang sebelumnya rusak terbakar. Sehingga air bersih untuk kebutuhan warga tidak mengalir pada saat hutan dan lahan di gung Merbabu terbakar.
"Rencananya, untuk perbaikan akan kami lakukan secepatnya secaa gotong-royong warga. Sehingga pasokan air bersih bagi kebutuhan warga Thekelan bisa segera normal kembali," katanya, Senin (20/11/2023).
Sementara itu, Kadus Ngaduman, Desa Tajuk, Suyadi menambahkan, instalasi air bersih yang menjadi andalan pemenuhan air bersih bagi warganya juga mengalami kerusakan hingga ratusan meter di beberapa lokasi.
Karena pipa-pipa instalasi tersebut mengalirkan air bersih ke lingkunagn dusunnya, melalui kawasan hutan dan lahan Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb) yang terbakar hebat, pada 27 hingga 29 Oktober 2023 lalu.
Dari ratusan meter instalasi air yang rusak terdampak, sebagian kecil sudah diperbaiki secara swadaya oleh warganya. "Bantuan pipa/selang yang kami terima, selanjutnya akan segera kami pasang agar air bisa mengalir normal ke wilayah Dusun Ngaduman," ujarnya.
Bupati Semarang H Ngesti Nugraha mengatakan, dampak kebakaran gunung Merbabu beberapa waktu lalu mengakibatkan kerugian mencapai sekitar Rp 412 juta, khusus untuk instalasi air bersih kebutuhan warga yang ada di delapan dusun dari tiga desa.
Untuk bantuan selang atau pipa bagi perbaikan instalasi air bersih yang telah disalurkan ke wilayah dusun terdampak merupakan hasil gotong-royong Pemkab Semarang bersama pihak lain, termasuk keterlibatan swasta.
Ada dari Yayasan Sion dan pihak lain senilai Rp 100 juta, PDAM Kabupaten Semarang senilai Rp 100 juta, Pemkab Semarang senilai Rp 419 juta, termasuk juga dukungan dari Baznas Kabupaten Semarang.
Semuanya diberikan dalam bentuk pipa yang bagus jenis HDPE agar dapat segera dimanfaatkan oleh masyarakat yang terdampak dan sudah mencakup semua instalasi yang rusak, berdasarkan asesmen masing-masing desa.
"Saya berharap warga segera bergotong royong untuk memperbaiki kerusakan instalasi air bersih untuk lingkungan mereka. Sehingga problem kebutuhan harian air bersih segera dapat teratasi," ujarnya.
Bupati juga menjelaskan, sejak instalasi air bersih rusak akibat terdampak kebakaran hutan dan lahan, kebutuhan air bersih warga di delapan dusun sampai dengan hari ini masih disuplai dari BPBD Kabupaten Semarang.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Semarang, Istichomah menambahkan, tidak hanya kebutuhan air bersih setelah tiga pekan kebakaran hutan Merbabu berlalu warga terdampak kebakaran juga masih mendapatkan bantuan kebutuhan.
Bantuan yang masih disalurkan tersebut merupakan logistik harian dukungan banyak pihak yang masuk dan dikelola oleh dinsos. "Jadi, meski warga sudah kembali ke rumah, bantuan yang menjadi hak mereka tetap kita salurkan melalui masing- masing Pemerintah desa," katanya.