Wanita dan Khoiru Ummah

Seperti yang sudah banyak terdengar oleh kaum muslim dimana menyatakan bahwa seorang wanita merupakan tiang negara, apabila seorang wanita berperilaku baik maka baik pula negaranya, dan sebaliknya apabila seorang wanita berperilaku buruk maka buruk p

retizen /Addina Azhari
.
Rep: Addina Azhari Red: Retizen
Gambar seorang ibu sebagai guru pertama dari anaknya.

Seperti yang sudah banyak terdengar oleh kaum muslim dimana menyatakan bahwa seorang wanita mrupakan tiang negara, dimana apabila seorang wanita berperilaku baik maka baik pula negaranya, dan sebaliknya apabila seorang wanita berperilaku buruk maka buruk pula negaranya. Dengan adanya pemahaman mengenai sebuah stigma tersebut ditengah kaum muslim membuat wanita mempunyai tanggungan yang sangat luar biasa dimana disisi lain bisa menaikkan derajat wanita serta disisi lain memikul tanggungan tersebut apabila tidak sesuai dengan realita/harapan. Di posisi ini wanita bisa menjadi sangat hebat apabila dilihat darai kacamata kebaikan, namun disisi lain wanita juga bisa menjadi penghancur yang memberikan dampak serta efek yang sangat besar apabila melakukan keburukan


Hal tersebut sebetulnya banyak bertolak belakang dengan kenyataan pada zaman dahulu khususnya di negara Indonesia sendiri, dimana wanita yang tugasnya hanya di dapur mengurus anak, rendahan dan mirisnya sering dicap sebagai babu atau pembantu di rumah saja. Lantas bagaimana bisa seorang wanita yang rendah derajat serta pandangan rendah bisa dijadikan sebagai tiang dari sebuah negara? Sebesar itukah dampak dari seorang wanita itu sendiri. Untuk orang awam dan yang hanya melihat sesuatu dari satu sisi saja pasti akan bertanya-tanya dan meragukan atas stigma tersebut. Dengan dorongan ajaib melalui tangan, kasih sayang, pembelajaran, pendidikan, pengetahuan dan lain sebagainya wanita memberikan ramuan ajaib tersebut kepada tiap-tiap orang/anak yang ada di sekitarnya, dimana nantinya orang/anak tersebutlah yang dapat membawa perubahan pada negara tersebut dan mau dijadikan apa negara nantinya. Dengan kata lain jurus pamungkas wanita ada di belakang tanpa diketahui dan dipahami oleh sembarang orang.

Seiring berjalannya zaman perubahan konsep berpikir, berperilaku serta pandangan terhadap wanita pada saat ini sangat jauh berbeda dengan zaman dahulu, dimana wanita selalu dianggap remeh, rendah, tidak berpendidikan, dan hanya bisa mengerjakan pekerjaan di rumah serta mengurus anak saja. Perubahan mencolok perubahan derajat wanita tidak serta merta terjadi begitu saja sesuai hukum alam yang berjalan, hal ini terjadi atas kerja keras serta keberanian dari para wanita-wanita hebat di zaman dahulu yang bisa memberikan gebrakan kepada dunia bahwa wanita bisa melakukan pekerjaan yang dikerjakan pria sekaligus. Khususnya pahlawan-pahlawan wanita seperti R.A Kartini, Dewi Sartika, Cut Nyak Dien dan lainnya yang sangat hebat dalam melakukan emansipasi wanita yang membawa perubahan bahwa wanita dapat berkembang dan maju tanpa menghilangkan jati dirinya sebagai wanita. Melalui jalan yang cukup panjang perubahan sudut pandangan terhadap wanita semakin membaik diimbangi dengan pencapaian-pencapaian hebat dari wanita-wanita yang mereka tunjukkan kepada dunia.

Berangkat dari itu semua, baik menimbulkan negara yang baik ataupun tidak sudah dipastikan wanita merupakan sekolah serta guru untuk anak-anaknya. Dimana dapat disimpulkan bahwa wanitalah yang dapat membawa serta menanam dan merawat akan di bagaimana kan kedepannya seorang anak dan negara kelak. Kemajuan akan teknologi dan inovasi yang terjadi saat ini tak terlepas dari hasil anak-anak hebat yang diolah dan dibangun sebaik mungkin oleh seorang wanita. Oleh karenanya wanita merupakan pembangun peradaban terbaik.

sumber : https://retizen.id/posts/246664/wanita-dan-khoiru-ummah
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke retizen@rol.republika.co.id.
Berita Terpopuler