Piala Dunia U-17 2023 Tingkatkan Okupansi Hotel di Surabaya

Hotel-hotel di tengah kota tingkat huniannya cukup tinggi.

Republika/Thoudy Badai
Warga berfoto dengan maskot Piala Dunia U17 yang dipajang di halaman Balai Kota Surabaya, Jawa Timur.
Rep: Dadang Kurnia Red: Yusuf Assidiq

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Penyelenggaraan Piala Dunia U-17 2023 berpengaruh pada peningkatan tingkat keterisian atau okupansi hotel di Surabaya. Apalagi, Surabaya tepatnya Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) dipercaya menjadi tempat pembukaan turnamen berkelas internasional tersebut.

Ketua Harian Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Surabaya, Puguh Sugeng Sutrisno menuturkan, okupansi hotel di Surabaya mengalami peningkatan antara 5 hingga 10 persen selama digelarnya Piala Dunia U-17. Kenaikan yang cukup tinggi utamanya terjadi pada hotel-hotel yang berdekatan dengan titik penjemputan shuttle bus, yang mengantar penonton ke Stadion GBT secara gratis.

"Alhamdulillah ada kenaikan sekitar 5-10 persen (okupansi hotel selama Piala Dunia U-17). Kenaikan itu untuk hotel-hotel yang dekat dengan venue lapangan latihan maupun titik shuttle bus," kata Puguh di Pusat Informasi Piala Dunia U-17 2023 Surabaya, Selasa (21/11/2023).

Puguh mengungkapkan, pada pembukaan Piala Dunia U-17, tepatnya pada 10 November 2023, hotel-hotel di tengah kota tingkat huniannya cukup tinggi. Mencapai angka 95 persen.


Sebab, pada hari pertama itu ada banyak tamu yang datang ke Surabaya. Baik itu pejabat maupun kalangan artis. Meski ada kenaikan, lanjut Puguh, angkanya masih di bawah ekspektasi.

PHRI Surabaya awalnya menargetkan, pada setiap pertandingan tingkat hunian bisa mencapai 95 persen. Di mana PHRI memperkirakan akan banyak penonton dari luar Surabaya maupun luar negeri.

"Meski begitu kami tetap bersyukur karena penyelenggaraan Piala Dunia U-17 berdampak positif bagi hunian hotel di Surabaya. Kami berharap ke depan ada event-event besar lagi di Surabaya," ujarnya.

Puguh melanjutkan, pada Piala Dunia U-17 ini, PHRI juga bekerja sama dengan UMKM yang memproduksi merchandise. Di mana merchandise tersebut juga dipasarkan di hotel-hotel. Ada juga hotel yang menjual produk UMKM satu paket dengan sewa kamar.

"Kami diimbau untuk kerja sama dengan UMKM mulai dari pernak-pernik yang ada di hotel. Selain kami pajang di lobi, kami juga paketkan dengan kamar. Merchandise itu contohnya gantungan kunci dan magnet kulkas," kata dia.


BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler