Netanyahu: Perang Terus Berlanjut Sampai Gaza tak Lagi Jadi Ancaman Buat Israel

Israel akan melanjutkan perang melawan Hamas setelah gencatan senjata berakhir.

AP Photo/Abir Sultan
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Israel akan terus melanjutkan perang di Gaza setelah gencatan senjata berakhir.
Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Israel dan Hamas hampir mencapai kesepakatan untuk melakukan gencatan senjata selama enam minggu. Sebagai syarat dilakukannya gencata senjata, puluhan sandera yang ditahan Hamas di Jalur Gaza untuk dibebaskan dengan imbalan warga Palestina di penjara-penjara Israel.

Baca Juga


Namun, ketika Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menggelar rapat kabinet untuk melakukan pemungutan suara terkait rencana gencatan senjata, ia menegaskan akan melanjutkan serangan terhadap Hamas segera setelah gencatan senjata berakhir.

“Kami sedang berperang, dan kami akan melanjutkan perang,” katanya dilansir Arab News, Rabu (22/11/2023). “Kami akan melanjutkannya sampai kami mencapai semua tujuan kami.”

Kabinet Israel akan melakukan pemungutan suara mengenai rencana gencatan senjata di Gaza selama beberapa hari dengan imbalan pembebasan sekitar 50 dari 240 sandera yang ditahan oleh Hamas. Israel telah berjanji untuk melanjutkan perang sampai menghancurkan kemampuan militer Hamas dan mengembalikan semua sandera. 

Rapat Kabinet membahas gencatan senjata ini berlangsung hingga Rabu (22/11/2023) dini hari. Hamas memperkirakan pada hari Selasa bahwa kesepakatan yang dimediasi Qatar dapat dicapai dalam “beberapa jam mendatang.”

Netanyahu mengakui bahwa Kabinet menghadapi keputusan sulit, namun mendukung gencatan senjata adalah hal yang benar untuk dilakukan. Netanyahu tampaknya mendapat cukup dukungan untuk meloloskan proposal gencatan senjata, meskipun ada tentangan dari beberapa menteri garis keras.

Netanyahu mengatakan bahwa selama masa tenang, aktivitas intelijen akan terus dilakukan, sehingga tentara dapat mempersiapkan diri untuk tahap pertempuran selanjutnya. Dia mengatakan pertempuran akan berlanjut sampai “Gaza tidak lagi mengancam Israel.”

Pengumuman itu muncul ketika pasukan Israel memerangi militan Palestina di sebuah kamp pengungsi perkotaan di Gaza utara dan di sekitar rumah sakit yang penuh sesak dengan pasien dan keluarga yang berlindung.

Rincian kesepakatan gencatan senjata yang diharapkan tidak dirilis. Media Israel melaporkan bahwa perjanjian tersebut akan mencakup penghentian serangan Israel di Gaza selama lima hari dan pembebasan 50 sandera yang ditahan oleh Hamas dengan imbalan sekitar 150 tahanan Palestina yang ditahan oleh Israel.

Channel 12 TV Israel mengatakan pertukaran sandera dengan tahanan tahap pertama akan dilakukan pada Kamis atau Jumat dan berlanjut selama beberapa hari.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler