Wiranto: Netralitas pada Pemilu Jadi Tuntutan TNI

Wiranto tak memungkiri adanya oknum TNI yang tidak netral dalam pemilu.

Dok. PBSI
Wiranto
Rep: Dessy Suciati Saputri Red: Fernan Rahadi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Wiranto menegaskan, netralitas dalam pemilu menjadi tuntutan yang harus dijalankan oleh setiap anggota TNI. Menurut dia, membangun netralitas di kalangan TNI pun sangat mudah dilakukan karena TNI memiliki disiplin yang sangat kuat.


Sehingga setiap perintah atasan pun akan selalu diikuti oleh seluruh prajuritnya.

"Ya netralitas aja, selalu itu. Jelang pemilu selalu netralitas dituntut bagi anggota TNI, itu sangat mudah kok untuk membangun netralitas. Karena apa? Disiplin TNI sangat kuat sehingga perintah atasan selalu diikuti oleh bawahnya," ujar Wiranto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (22/11/2023).

Namun ia tak memungkiri adanya oknum TNI yang tidak netral dalam pemilu. "Ya oknum di mana-mana ada," kata dia.

Terkait pelantikan panglima TNI pada pagi hari ini di Istana Negara, Wiranto pun menilai sosok Jenderal Agus Subiyanto merupakan orang yang tepat. Karena Agus dinilainya memiliki pengalaman yang mumpuni.

"Kalau dihadapkan dengan tantangan masa kini dan ke depan nanti, saya kira sudah cukup punya pengalaman dan pemahaman dan punya konsep-konsep yang saya kira akan ada kesinambungan dengan panglima yang lalu," ujarnya.

Wiranto mengatakan, di institusi TNI, seluruh konsep sudah terprogramkan dengan baik dan selalu ada kesinambungan.

"Kan beda dengan pemerintahan sipil ya, lewat pemilihan. Ini kan ndak, ini kan penunjukan. Dengan demikian, saya kira akan tetap solid," kata Wiranto.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler