Jelang Nataru, Pelni Sesuaikan Rute dan Tambah Alat Keselamatan

Pelni melakukan penambahan alat keselamatan.

ANTARA FOTO/Aji Styawan
Ilustrasi kapal Pelni.
Rep: Rahayu Subekti Red: Ahmad Fikri Noor

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni memastikan saat ini persiapan untuk menghadapi masa angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023/2024 sudah disiapkan. Beberapa hal yang dilakukan mulai dari penyesuaian rute hingga penambahan alat keselamatan baru.

Baca Juga


Kepala Kesekretariatan Perusahaan Pelni Evan Eryanto mengatakan masa angkutan Nataru akan dilakukan pada 11 Desember 2023 hingga 8 Januari 2024. "Selama periode tersebut, sejumlah kapal Pelni mengalami penyesuaian jadwal dan rute untuk mengantisipasi ruas-ruas padat penumpang," kata Evan dalam pernyataan tertulisnya, Rabu (22/11/2023).

Selain itu, Evan memastikan Pelni melakukan penambahan alat keselamatan di atas kapal penumpang. Penambahan alat keselamatan bernama Marine Evacuation System (MES) tersebut dilakukan jelang Nataru 2023/2024 untuk memperkuat aspek keselamatan pelayaran.

Dia menuturkan, pemasangan alat MES di kapal Pelni akan semakin melengkapi yang sudah ada sebelumnya. Meskipun begitu, Evan tetap mengharapkan peralatan keselamatan yang disiapkan di atas kapal PELNI tidak perlu dipergunakan dengan harapan setiap pelayaran kapal selalu diberi keselamatan dan keamanan.

"Alat MES ini sudah terpasang di empat kapal Pelni dan kami harapkan dapat menambah keyakinan masyarakat dalam menggunakan moda transportasi laut, khususnya berlayar bersama kapal Pelni," jelas Evan.

Empat kapal penumpang PELNI yang sudah terpasang alat MES yaitu KM Kelud, KM Tidar, KM Pangrango, dan KM Bukit Raya. Evan menyebutkan, sisa kapal lainnya akan dipasang alat keselamatan yang sama di tahun 2024.

MES atau Marine Evacuation System sendiri merupakan alat keselamatan berupa jaring pengaman serupa seluncuran yang dapat dipakai pada situasi darurat. MES digunakan untuk mengevakuasi penumpang dari dek atas kapal dengan menuruni jalur jaring dan menaiki rakit penyelamat yang telah mengembang di air laut.

"MES ini menjadi sarana pendukung bagi proses evakuasi di saat situasi darurat. Alat keselamatan yang utama tetap jaket pelampung yang tersedia bagi seluruh penumpang, dewasa maupun anak-anak," ungkap Evan.

Selain jaket pelampung, seluruh 26 kapal Pelni memiliki alat keselamatan lainnya seperti sekoci dan rakit penyelamat atau inflatable liferaft (ILR). Di atas kapal, ILR terlihat seperti kapsul atau drum, namun akan mengembang otomatis menjadi rakit penyelamat saat dilempar ke laut.

Satu unit ILR mampu mengangkut 100 orang dan total kapal yang memiliki 1.439 unit ILR di 26 kapal penumpang. "Jika 26 kapal kami dapat mengangkut total 34.193 orang, total alat keselamatan yang terpasang itu sanggup menyelamatkan 133.453 orang. Jadi perbandingannya sangat memadai dan memenuhi standar pelayaran internasional," jelas Evan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler