Artis Indonesia Meninggal Ketika Sedot Lemak, Seberapa Bahaya Prosedur Tersebut?

Sedot lemak dilakukan pada area tubuh di mana timbunan lemak cenderung menumpuk.

Dok. Freepik
Dokter bersiap untuk melakukan tindakan sedot lemak (ilustrasi). Sedot lemak merupakan prosedur bedah kosmetik yang digunakan untuk menghilangkan lemak tubuh yang tidak diinginkan.
Rep: Shelbi Asrianti Red: Qommarria Rostanti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabar duka datang dari industri hiburan Indonesia. Aktris Nanie Darham yang membintangi film Air Terjun Pengantin dikabarkan meninggal dunia pada Oktober 2023, saat menjalani operasi sedot lemak di sebuah klinik kecantikan. 

Baca Juga


Apa itu sedot lemak dan bagaimana cara kerjanya? Situs resmi Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS) menjelaskan, sedot lemak merupakan prosedur bedah kosmetik yang digunakan untuk menghilangkan lemak tubuh yang tidak diinginkan. 

Prosedur itu melibatkan penyedotan sebagian kecil lemak yang sulit dihilangkan melalui olahraga dan diet sehat. Lazimnya, sedot lemak dilakukan pada area tubuh di mana timbunan lemak cenderung menumpuk, seperti di pantat, pinggul, paha, atau perut.

Jika sedot lemak atau liposuction dilakukan untuk alasan bedah kosmetik, maka tujuannya adalah untuk mengubah bentuk tubuh. Namun, terkadang prosedur ini digunakan juga untuk mengobati kondisi kesehatan tertentu, seperti limfedema dam lipoedema.

Limfedema merupakan kondisi jangka panjang yang menyebabkan pembengkakan di lengan dan kaki. Sementara, lipoedema adalah suatu kondisi di mana terdapat penumpukan lemak yang tidak normal di kaki, pantat dan paha.

"Jika Anda hendak melakukan sedot lemak karena alasan kosmetik, pikirkan baik-baik sebelum melanjutkan. Biayanya mungkin mahal, hasilnya tidak dapat dijamin, dan ada risiko yang perlu dipertimbangkan," kata NHS, seperti dikutip dari laman www.nhs.uk, Kamis (23/11/2023).

Prosedur sedot lemak biasanya dilakukan dengan anestesi umum, meskipun anestesi epidural dapat digunakan untuk sedot lemak pada bagian bawah tubuh. Dokter bedah akan menandai di tubuh pasien, pada area di mana lemak akan dihilangkan.  

Kemudian, area itu disuntik dengan larutan yang mengandung anestesi dan obat-obatan, untuk mengurangi kehilangan darah, memar, dan bengkak. Dokter lantas memecah sel-sel lemak menggunakan getaran frekuensi tinggi, weak laser pulse, atau water jet bertekanan tinggi.

Tindakan berikutnya yakni membuat potongan kecil dan memasukkan tabung hisap yang terpasang pada mesin vakum. Kemungkinan, perlu dilakukan beberapa pemotongan jika areanya besar. Kemudian, tabung penghisap digerakkan maju mundur untuk mengendurkan lemak dan menyedotnya keluar.

 

Menguras kelebihan cairan...lanjutkan membaca>>

 

Tenaga kesehatan selanjutnya menguras kelebihan cairan dan darah, serta menjahit dan membalut area yang dirawat. Prosedur ini biasanya memakan waktu satu hingga tiga jam. Kebanyakan orang perlu menginap di rumah sakit atau klinik setelah prosedur.

Baca juga : Kasus Subang, Yosep Diduga Bunuh Istri dan Anak Dibantu 2 Anak dari Mimin Karena Rp30 Juta

Apa saja efek samping sedot lemak yang bisa terjadi? Pasien mungkin mengalami memar dan bengkak, yang bisa berlangsung hingga enam bulan. Ada juga sensasi mati rasa, yang umumnya akan hilang dalam enam hingga delapan pekan. Tentunya, juga tertinggal bekas luka.

Bisa pula terjadi peradangan pada area yang dirawat atau pembuluh darah di bawahnya, berpotensi ada cairan yang keluar dari luka, serta pergelangan kaki bengkak. Selain itu, sedot lemak terkadang dapat mengakibatkan beberapa kondisi yang tak diinginkan.

Salah satunya, hasil yang menggumpal dan tidak merata, pendarahan di bawah kulit (hematoma), mati rasa sampai berbulan-bulan, serta perubahan warna kulit di area yang dirawat. Disampaikan NHS, pasien bisa juga mengalami penumpukan cairan di paru-paru (edema paru) dari cairan yang disuntikkan ke dalam tubuh, bekuan darah di paru-paru (emboli paru), dan kerusakan pada organ dalam selama prosedur.

Baca juga : Syekh Isa, Relawan Daarul Quran di Gaza Syahid Sekeluarga dan Kisah Putri Dambaannya

Seperti jenis operasi apa pun, prosedur sedot lemak juga memiliki risiko pendarahan berlebihan, bekuan darah di pembuluh darah, infeksi, juga reaksi alergi terhadap anestesi. "Dokter bedah harus menjelaskan seberapa besar kemungkinan risiko dan komplikasi ini, dan bagaimana pengobatannya jika pasien mengalaminya," kata NHS.

Selain itu, NHS mewanti-wanti bahwa sedot lemak bukanlah pengobatan untuk obesitas, dan tidak akan menghilangkan selulit atau stretch mark. Sedot lemak hanya cocok untuk orang yang telah mencoba mengubah gaya hidupnya, dan ternyata tidak membantu.

Link: Sumber asli

 

sumber : NHS
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler