Cerita Kiper Prancis yang Sangat Nyaman dengan Stadion JIS
JIS benar-benar memberikan kenyamanan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Prancis U-17 salah satu tim yang melaju ke perempat final Piala Dunia U-17 2023. Armada Les Bleuets tampil impresif sepanjang turnamen ini bergulir.
Pada babak penyisihan, Prancis tergabung di Grup E bersama Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Burkina Faso. Wakil Eropa ini melaju mulus. Skuad polesan Jean Luc Vannuchi meraih sembilan poin dari tiga pertandingan. Sempurna.
Selama periode tersebut, finalis Euro U-17 2023 ini mencetak tujuh gol dan tidak kebobolan. Prancis sedikit keteteran di babak 16 besar. Les Bleuets jumpa Senegal.
Duel berlangsung di Jakarta International Stadium (JIS), Rabu (22/11/2023) malam WIB. Sampai waktu normal berakhir, skor imbang 0-0. Pemenang ditentukan lewat adu penalti.
Pada tahapan tersebut, Prancis berjaya. Kiper Paul Argney menjadi pahlawan. Di akhir pertandingan, ia terpilih sebagai man of the match.
Kepada awak media, ia berbicara banyak hal. Dimulai dari lawan yang membuat mereka menderita. Hingga antusiasme penggemar.
Maklum, Prancis sudah sangat 'menyatu' dengan JIS. Dari partai perdana hingga babak 16 besar, anak asuh Jean Luc Vannuchi mentas di arena yang berada di Tanjung Priok, Jakarta Utara itu.
"Sudah menjalani empat pertandingan di sini. Sangat bahagia. Para penggemar sangat baik. Sambutan yang luar biasa, dukungan yang luar biasa. Terima kasih," kata Argney kepada awak media.
Ia tak asal bicara. Laga Prancis selalu menghadirkan keramaian dari tribun. Atmosfernya memanas.
Termasuk dalam duel lawan Senegal. Lebih dari 12 ribu penonton hadir di JIS. Para penikmat sepak bola tanah air menyaksikan duel bertensi tinggi.
Selanjutnya Prancis bertemu Uzbekistan di perempatfinal. Duel tersebut berlangsung di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (25/11/2023), pukul 15.30 WIB. Argney belum mengenal arena tersebut. Ia berharap mereka merasakan sensasi yang sama, seperti di JIS.