Polling Institute: Anies-Muhaimin Unggul di Kalangan Pemilih Terpelajar
Sementara, Ganjar-Mahfud meraih dukungan besar dari pemilih berlatar lulusan SD.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Survei Polling Institute menunjukkan beda demografi dari pemilih capres-cawapres. Salah satu yang disorot, pasangan Anies-Muhaimin yang ternyata unggul di kalangan pemilih terpelajar atau lulus kuliah.
Peneliti Polling Institute, Kennedy Muslim mengatakan, pasangan Anies-Muhaimin mendapatkan dukungan besar dari pemilih yang memiliki latar pendidikan minimal kuliah. Bahkan, angkanya mampu mencapai 37,8 persen.
"Pak Anies relatif kuat di kalangan terpelajar atau yang lulus kuliah," kata Kennedy, Kamis (23/11/2023).
Untuk kalangan terpelajar atau lulus kuliah ini, pasangan Prabowo-Gibran berada di posisi kedua dengan 35,5 persen. Sedangkan, untuk pasangan Ganjar-Mahfud berada di posisi ketiga dengan dukungan 21,9 persen.
Kondisi berbeda terlihat dari pasangan Ganjar-Mahfud. Kennedy menyebut, pasangan ini mampu meraih dukungan besar dari pemilih yang memiliki latar belakang pendidikan Sekolah Dasar (SD) atau sederajat.
"Pasangan Ganjar-Mahfud relatif kuat di kalangan pendidikan yang lulus SD," ujar Kennedy.
Walau cukup kuat, dukungan yang didapatkan dari kalangan SD tersebut bagi Ganjar-Mahfud masih kalah dari Prabowo-Gibran. Ganjar-Mahfud meraih 28,1 persen, Prabowo-Gibran 39,1 persen dan Anies-Muhaimin 21,5 persen.
Prabowo-Gibran unggul pula di kalangan pemilih berlatar pendidikan atau yang minimal lulus SMP dan SMA. Mereka mendapat dukungan 43,5 persen dari pemilih SMP dan mendapat dukungan 51,3 persen dari pemilih SMA.
"Prabowo-Gibran unggul di hampir semua latar belakang pendidikan," kata Kennedy.
Survei Polling Institute dilakukan untuk periode 15-17 November 2023 usai penetapan nomor urut 14 November 2023. Dilakukan kepada 1.496 responden dengan margin of error 2,6 dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Politisi PKB, Maman Imanulhaq, mengapresiasi hasil survei Polling Institute. Menurutnya, hasil survei itu membuat mereka semakin yakin pasangan AMIN kini banyak ditempatkan di posisi kedua mampu mengejar ketertinggalan.
"Mulai mencerminkan ada pergerakan signifikan untuk kemenangan AMIN," kata Maman, Kamis.
Maman menuturkan, kondisi itu menjadi semacam kekuatan bagi mereka dapat mengejar ketertinggalan. Sehingga, jika hari ini posisi AMIN sudah ada di posisi kedua, ke depan mereka meyakini mampu menempati posisi satu.
"Ke depan kita insya Allah kita nomor satu," kata Maman.
Meski begitu, ia berpendapat, cukup sulit untuk Pilpres 2024 berlangsung satu putaran. Walaupun membenarkan kemungkinan itu ada, Maman melihat, cukup sulit untuk pasangan capres-cawapres mendapat 50 persen lebih.
Apalagi, hari ini mesin-mesin politik partai politik sudah bergerak lebih masif dari sebelumnya. Namun, Maman memiliki keyakinan sangat besar kepada pemilih-pemilih PKB, PKS dan Nasdem yang sangat militan.
"Kita tahu militansi PKB, PKS, Nasdem," ujar Maman.