Elon Musk Setuju tidak Aktifkan Starlink di Gaza karena Israel

Starlink adalah provider internet satelit yang dioperasikan perusahaan milik Musk.

AP Photo/Kirsty Wigglesworth
CEO Tesla dan SpaceX Elon Musk.
Rep: Dwina Agustin Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Elon Musk telah setuju untuk tidak mengaktifkan Starlink di Gaza tanpa persetujuan Israel. Sebelumnya, pemilik SpaceX ini mempertimbangkan untuk menggunakan satelit tersebut untuk membantu wilayah kantong Palestina yang menghadapi pemadaman komunikasi.

Baca Juga


Musk dikabarkan mendarat di Tel Aviv Senin (27/11/2023) pagi. Dalam sebuah postingan di X, Menteri Komunikasi Israel Shlomo Karhi mengucapkan selamat kepada Musk karena telah mencapai pemahaman prinsip yang sesuai.

"Unit satelit Starlink hanya dapat dioperasikan di Israel dengan persetujuan Kementerian Komunikasi Israel, termasuk Jalur Gaza," kata Karhi.

Starlink adalah provider internet satelit yang dioperasikan perusahan milik Musk. Satelit ini mempermudah penyediaan layanan internet di wilayah pedesaan dan terpencil di dunia yang terminal dan kabel internetnya tidak kuat.

Sebagai bagian dari serangannya terhadap Gaza, Israel menghancurkan menara komunikasi dan memutus semua akses internet di wilayah kantong yang terkepung itu bulan lalu. Penyebaran informasi dan komunikasi di wilayah itu pun tidak stabil dengan sering kali layanan internet tidak bisa diakses sama sekali.

Musk pun melakukan pertemuan dengan Presiden Israel Isaac Herzog. Pertemuan keduanya akan turut diikuti oleh warga Israel yang anggota keluarganya diculik Hamas pada 7 Oktober 2023.

“(Para keluarga sandera) akan berbicara tentang kengerian serangan teror Hamas pada 7 Oktober, dan penderitaan serta ketidakpastian yang berkelanjutan bagi mereka yang disandera,” kata Kantor Kepresidenan Israel pada Ahad (26/11/2023).

Selain terkait pertempuran di Gaza, Herzog dan Musk juga akan membahas soal antisemitisme. “Presiden akan menekankan perlunya tindakan untuk memerangi meningkatnya anti-Semitisme daring,” kata Kantor Kepresidenan Israel.

Musk telah dituduh mempromosikan anti-Semitisme lewat media sosial miliknya X. Tudingan itu muncul bulan ini ketika dia merespons sebuah unggahan dari pengguna yang mengatakan orang-orang Yahudi membenci orang kulit putih dan menyatakan ketidakpedulian terhadap anti-Semitisme.

“Anda telah mengatakan kebenaran yang sebenarnya,” tulis Musk menanggapi unggahan tersebut.

Menurut laporan Channel 12, di samping bertemu Herzog, Musk turut diagendakan bertemu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Musk pun disebut akan mengunjungi permukiman Israel di dekat perbatasan Jalur Gaza yang sempat menjadi sasaran operasi infiltrasi Hamas pada 7 Oktober 2023.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler