Siap Hadir di High Level Debat Soal Gaza, Menlu Retno: Dukung Palestina Amanat Konstitusi

Menlu RI ingatkan DK PBB soal tanggung jawab moral menjaga perdamaian.

Dok Kemlu
Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi dalam perjalanan ke Amerika Serikat bersama Presiden RI, Joko Widodo
Rep: Wahyu Suryana Red: Ichsan Emrald Alamsyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno Marsudi menegaskan, sikap Indonesia mendukung perjuangan bangsa Palestina meraih kemerdekaan. Ia mengingatkan, sikap itu merupakan amanat dari konstitusi di Indonesia.


"Indonesia akan terus berupaya mendukung perjuangan bangsa Palestina sesuai amanat konstitusi, bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan," kata Retno saat rapat kerja di Komisi I DPR RI, Senin (27/11).

Ia menilai, Indonesia turut memberikan fokus untuk mencegah jatuhnya lebih banyak korban jiwa. Serta, menggunakan momentum ini sebagai push factor untuk mendorong proses perdamaian mewujudkan two state solution.

Resolusi ini berhasil disahkan pada 27 Oktober 2023 dengan dukungan 121 negara-negara di dunia. Posisi konsisten ini senantiasa pula disuarakan Indonesia di forum-forum internasional lain seperti OKI dan KTT APEC.

Retno menegaskan, perdamaian langgeng harus terwujud sesuai parameter internasional yang telah disepakati. Indonesia turut mengawal reparasi yang setimpal dan dukungan internasional untuk membantu Palestina.

"Membantu Palestina boleh dan membangun kembali infrastrukturnya," ujar Retno.

Di Forum PBB, ia menuturkan, Indonesia senantiasa konsisten menyuarakan posisi tegas, baik di Sidang Majelis Umum maupun di Dewan Keamanan PBB. Indonesia merupakan salah satu co-sponsor Resolusi Majelis Umum PBB.

Retno turut mengingatkan, Presiden Jokowi sudah pula menegaskan kembali posisi Indonesia di KTT Luar Biasa OKI-Liga Arab di Riyadh, 11 November 2023. Serta, melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Palestina.

Pada 29 November 2023 besok, ia menerangkan, akan dilakukan High Level Debat di Dewan Keamanan PBB terkait Gaza. Menlu Retno sendiri akan berangkat ke New York pada Senin (27/11) sore menghadiri pertemuan itu.

"Dewan Keamanan PBB memiliki tanggung jawab moral untuk menjaga keamanan dan perdamaian, dan untuk memperjuangkan keadilan dan kemanusiaan," ujar Retno.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler