TKD Sumbar: Beredar Fitnah, Prabowo Dicap Pengkhianat

Alasan Prabowo bergabung ke pemerintahan Jokowi untuk menghindari perpecahan.

Republika/Febrian Fachri
Ketua TKD Sumbar, Andre Rosiade
Rep: Febrian Fachri Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Capres dan Cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Sumatra Barat (Sumbar), Andre Rosiade, mengatakan sudah banyak serangan fitnah dan hoaks yang ditujukan kepada Prabowo dan Gibran. Serangan itu berupa Prabowo yang dicap sebagai pengkhianat.

Menurut Andre, serangan fitnah dan hoaks itu banyak ditemukan di grup WhatsApp dan Facebook. Serangan fitnah dan hoaks ini dibangun oleh kelompok tertentu.

Meskipun demikian, kata Andre, pihaknya tidak akan mengambil langkah hukum. Serangan fitnah dan hoaks tersebut bagi TKD cukup didiamkan dan dihadapi dengan senyuman. “Tapi ini jelas dibangun kelompok tertentu ya, selalu diungkapkan itu di berbagai media sosial,” kata Andre seusai rapat kerja TKD Prabowo-Gibran Sumbar, Senin (27/11/2023).
 
Andre menginstruksikan kepada seluruh caleg yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) di Sumbar, dapat menjelaskan semua fitnah dan hoaks itu kepada masyarakat. Caleg KIM diminta turun ke lapangan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat. 
 
“Kita sudah sepakat seluruh caleg di KIM akan turun ke lapangan menjelaskan itu ke publik. Sehingga hoaks dan fitnah itu kita jawab dengan santun dan lalu setelah kita jelaskan kepada masyarakat agar masyarakat memahami kondisi selanjutnya baru kita hadapi dengan senyuman,” ujar Andre. 
 
Andre menjelaskan alasan Prabowo bergabung ke pemerintahan Presiden Jokowi. Menurut dia usai Pilpres 2019, kondisi saat itu sangat mengkhawatirkan dan terancam perpecahan dan perang saudara. 
 
“Pendukung Pak Prabowo dan Pak Jokowi itu hampir melakukan perang saudara. Di Sumbar kenapa tidak terasa? Karena di Sumbar hampir 90 persen pendukung Pak Prabowo. Tapi di daerah lain, bahkan terjadi permusuhan antarpendukung Pak Prabowo dan Pak Jokowi,” kata Andre menambahkan. 
 
Dengan kondisi itu, lanjutnya, Prabowo dan Jokowi melakukan konsolidasi dan kerja sama agar tidak terjadi perpecahan tersebut. Sehingga saat ini, tercipta persatuan.
Baca Juga



 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler