Indonesia Ekspor 2.000 Unit Motor Listrik ke Malaysia

Di Indonesia, United telah memasarkan empat tipe motor listrik.

Republika/Putra M. Akbar
Pekerja mengecek motor listrik yang telah selesai dirakit di PT Terang Dunia Internusa Plant II, Citereup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (21/9/2023).
Rep: Dedy Darmawan Nasution Red: Ahmad Fikri Noor

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Meski tergolong baru, industri sepeda motor listrik di Indonesia yang mulai berkembang sudah mampu menjamah pasar ekspor ke Malaysia. Diharapkan seiring berkembangnya ekosistem industri kendaraan listrik di dalam negeri, pasar ekspor kendaraan energi bersih ini bisa terus meluas.

Baca Juga


Ketua Umum Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo), Budihardjo Iduansjah mengatakan, ekspor motor listrik ke Malaysia sudah berjalan saat ini dengan telah dibukanya toko motor listrik asli Indonesia di Negeri Jiran itu. 

Merek motor listrik yang diekspor pada tahap awal ini adalah United sebanyak 2.000 unit dengan harga per unit kisaran Rp 40 juta atau dengan nilai total mencapai Rp 80 miliar. 

“Ekspor kita sudah jalan. Merek motor kita sudah sampai ke ekspor Malaysia. jadi sebenarnya ini akan menjadi merek lokal otomotif pertama Indonesia yang sudah ekspor,” kata Budihardjo dalam Inabuyer EV Expo di Smesco Jakarta, Senin (28/11/2023). 

Chairman of Asian Trade, Tourism, and Economic Council (ATEC) itu menambahkan, selain Malaysia, negara lain juga terbuka untuk menjadi pasar ekspor motor listrik selanjutnya. Namun, pasar ekspor harus dikerjakan secara bertahap sembari terus melakukan penetrasi pasar dalam negeri. 

Terlebih diketahui pemerintah juga masih memberikan subsidi sebesar Rp 7 juta per unit untuk setiap pembelian unit baru motor listrik. Khususnya, bagi pabrikan yang sudah memenuhi syarat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) di atas 40 persen.

“Potensi Indonesia di otomotif baru terbukanya ya di motor listrik ini,” kata Budihardjo. 

Di Indonesia, United telah memasarkan empat tipe motor listrik yang masuk dalam program subsidi. Pertama, yakni TX 3000 dengan harga wilayah Jakarta yang dibanderol Rp 50,9 juta. Selanjutnya ada tipe TX 1800 dengan harga Rp 34,9 juta dan T1800 seharga Rp 31,9 juta. Termurah yakni tipe MX 1200 yang dibanderol Rp 15,8 juta. Harga-harga tersebut belum dipotong subsidi Rp 7 juta.

Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga menuturkan, selama periode Januari hingga Oktober 2023, akumulasi neraca perdagangan mencapai surplus sebesar 31,2 miliar dolar AS. Surplus menandakan nilai ekspor lebih tinggi daripada impor. 

“Oleh karena itu, pernyataan bahwa kita terus melakukan impor tidak sepenuhnya akurat,” ujarnya. 

Jerry memaparkan, dalam konteks ekspor, sebagian besar barang yang dikirim adalah barang industri, mencapai 74,2 persen. Hal itu menandakan bahwa produk yang dikirimkan merupakan barang yang sudah diproses.

Ia menyampaikan, dengan adanya 46 perwakilan dagang yang tersebar di seluruh dunia, termasuk di Dubes WTO, KDEI Taipei, Konsul Dagang, 24 Atase Perdagangan, dan 19 Indonesia Trade Promotion Centre, pelaku usaha dari industri sepeda motor listrik dapat memanfaatkan jaringan ini untuk mempromosikan produk-produk lokal.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler