Tinggi Muka Air Bendung Katulampa Bogor Naik, Berstatus Siaga 2 Malam Ini

Air di Bendung Katulampa Bogor mulai naik sekitar pukul 20.10 WIB.

Republika/Shabrina Zakaria
Kondisi Bendungan Katulampa, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, Rabu (29/11/2023). Saat ini, status Bendung Katulampa turun menjadi Siaga 4 dengan tinggi muka air (TMA) 90 centimeter dan debit air 90.000 liter/ detik.
Rep: Shabrina Zakaria Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR— Tinggi Muka Air (TMA) Sungai Ciliwung di Bendung Katulampa, Kota Bogor kembali meningkat pada Rabu (29/11/2023). Pada malam hari ini, TMA di Bendung Katulampa mencapai angka 160 centimeter atau Siaga 2.

Baca Juga


“Air mulai naik sekitar pukul 20.10 WIB, TMA Bendung Katulampa mencapai 160 centimeter dengan status Siaga 2. Cuaca saat ini turun hujan,” kata Pelaksana Bendung Katulampa, Andi Sudirman, Rabu (29/11/2023).

Sebelumnya, kata Andi, sekitar pukul 19.39 WIB, TMA Bendung Katulampa mencapai angka 130 centimeter atau Siaga 3. Namun debit air dan TMA berangsur meningkat menjadi Siaga 2.

Sementara itu, sambung Andi, TMA di pintu intake Kalibaru berada di angka 30 centimeter. “Dengan debit air yang melintas sebanyak 2.248 liter per detik,” ujarnya.

Kondisi Bendungan Katulampa, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, Rabu (29/11/2023). Saat ini, status Bendung Katulampa turun menjadi Siaga 4 dengan tinggi muka air (TMA) 90 centimeter dan debit air 90.000 liter/ detik. - (Republika/Shabrina Zakaria)

 

 

Pantauan Republika, sejak pukul 17.00 WIB Kota Bogor dan sekitarnya hingga saat ini masih diguyur hujan deras. Beberapa wilayah di Kota Bogor juga terpantau mengalami mati listrik.

Kepala Stasiun Klimatologi Jawa Barat, Rakhmat Prasetia, mengatakan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memang sudah memprediksi bahwa wilayah Kota Bogor akan memasuki musim hujan pada November. Kondisi ini diperkirakan akan berlangsung hingga Desember.

“Sebagaimana info kami sebelumnya bahwa November akan masuk musim hujan, di mana potensi hujan lebat yang kadang disertai angin kencang dan petir bisa terjadi,” ujarnya.

Rakhmat pun mengimbau agar masyarakat tetap waspada di tengah cuaca ekstrem. Serta selalu memantau informasi cuaca dari BMKG.

Aman pakai perangkat listrik saat cuaca ekstrem. - (Republika)

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler