Mengapa Muslim Diperintahkan Hidup Hemat?
Boros adalah perilaku tercela.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ajaran Islam menganjurkan untuk berperilaku hemat. Hemat berarti cermat dan berhati-hati dalam menggunakan atau membelanjakan harta.
Habib Abdullah bin Alwi Al Haddad dalam kitab Fushulul Ilmiyah menjelaskan hemat sebagai sikap pertengahan dalam membelanjakan harta. Artinya, tidak pelit (bakhil) juga tidak boros (tabzir) serta berlebih-lebihan (israf).
Sebab, pelit adalah perilaku buruk, bahkan dalam surat An Nisa ayat 36-37 dijelaskan pelit itu tanda orang sombong dan membanggakan diri.
BACA JUGA: Alquran dengan Gamblang Sebut Yahudi Manusia Paling Tamak, Berikut Tafsir Al Baqarah 96
إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُورًا . الَّذِينَ يَبْخَلُونَ وَيَأْمُرُونَ النَّاسَ بِالْبُخْلِ وَيَكْتُمُونَ مَا آتَاهُمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ ۗ وَأَعْتَدْنَا لِلْكَافِرِينَ عَذَابًا مُهِينًا .
Artinya: Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri, (yaitu) orang-orang yang kikir dan menyuruh orang lain berbuat kikir, dan menyembunyikan karunia Allah yang telah diberikan-Nya kepada mereka. Dan Kami telah menyediakan untuk orang-orang kafir siksa yang menghinakan. (Alquran surat An Nisa ayat 36-37).
Allah telah menyiapkan azab bagi orang yang pelit dan yang mengajak orang lain pelit. Begitupun boros adalah perilaku tercela. Dalam surat Al Isra ayat 26-27 dengan tegas Allah memperingatkan agar jangan boros. Karena orang boros itu saudaranya setan.
BACA JUGA: Surat Yasin Lengkap 83 Ayat Arab, Latin, dan Terjemahan
وَآتِ ذَا الْقُرْبَىٰ حَقَّهُ وَالْمِسْكِينَ وَابْنَ السَّبِيلِ وَلَا تُبَذِّرْ تَبْذِيرًا . إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ ۖ وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِرَبِّهِ كَفُورًا .
Artinya: Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya. (Al Isra ayat 26-27).
Sementara itu orang yang hemat...
Sementara itu orang yang hemat dalam surat al Furqan ayat 67 disebut sebagai orang yang membelanjakan harta tidak berlebihan dan tidak pula kikir. Mereka membelanjakan hartanya di tengah-tengah.
وَالَّذِينَ إِذَا أَنْفَقُوا لَمْ يُسْرِفُوا وَلَمْ يَقْتُرُوا وَكَانَ بَيْنَ ذَٰلِكَ قَوَامًا
Artinya: Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian. (Al Furqan ayat 67)
BACA JUGA: Bacaan Doa Sesudah Sholat Dhuha Arab, Latin, dan Terjemahan
Rasulullah SAW telah memberikan teladan dalam berperilaku hemat dalam setiap aspek kehidupan. Tidak hanya soal membelanjakan harta, bahkan dalam sejumlah riwayat dijelaskan tentang perilaku hemat Rasulullah dalam menggunakan air.
Dalam sahih Bukhari disebutkan bahwa Rasulullah berwudhu dengan satu mud air dan mandi dengan satu sha'air. Dalam hal mengenakan pakaian, Rasulullah juga tampil sederhana. Meski sebagai seorang pemimpin, rasul hanya memiliki beberapa pakaian saja sesuai kebutuhannya.
Berperilaku hemat merupakan...
Berperilaku hemat merupakan amal saleh. Hemat menimbulkan kebaikan dan menjauhkan keburukan.
Contohnya, orang yang menerapkan perilaku hemat dalam aktivitas makanan maka tidak akan boros dan berlebih-lebihan baik dalam membeli dan mengonsumsi makanan. Sebab berlebihan dalam kegiatan makan dapat menyebabkan timbulnya penyakit pada sisi lain akan membuat besarnya pengeluaran keuangan.
Perilaku hemat juga efektif dalam menghadapi resesi ekonomi. Seperti kisah nabi Yusuf, dalam catatan sirah nabi dijelaskan bahwa nabi Yusuf yang berhasil membantu raja Mesir mengatasi krisis yang melanda negerinya selama bertahun-tahun. Sebelum krisis terjadi nabi Yusuf menyarankan untuk berhemat dan menyiapkan ketahanan pangan dengan membuat lumbung dan melakukan manajemen yang cermat pada hasil panen.