Menikmati Malam dengan Segelas Karak di Katara Cultural Village Qatar

Anda bisa menyeruput karak sambil mengelilingi Katara Cultural Village yang luas.

Aljazirah/Sorin Furcoi
Warga menikmati pantai di Katara Cultural Village di Doha, Qatar.
Red: Fuji Pratiwi

REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Jika berkesempatan mengunjungi Qatar, tidak ada salahnya menyambangi tempat nongkrong di sana, tepatnya di Katara Cultural Village yang berada di Doha.

Baca Juga


Anda bisa menikmati malam sambil bersantai di salah satu kafe di Katara, dan berbaur dengan masyarakat Qatar dan turis di Doha. Jika cuaca sedang bersahabat, angin di sana terasa sejuk sehingga wisatawan bisa menikmati malam.

Salah satu hidangan yang bisa dipesan di Katara Cultural Village adalah segelas teh susu panas yang bernama karak, dari restoran Chapati & Karak. Wisatawan bisa dengan mudah menemukan restoran itu karena terletak tepat di pinggir jalan dekat dari area masuk Katara.

Karak adalah teh dengan campuran susu, kapulaga, dan bunga safron. Wangi rempah akan menguar dari teh karah, namun, tidak menusuk hidung dan disertai rasa manis. Karak hanya bisa disajikan dalam keadaan panas, jadi, meskipun sedang memasuki musim panas, orang Qatar tetap menikmati karak panas. Biasanya, warga lokal meminum karak ditemani dengan chapati, sejenis roti tipis India dengan tambahan taburan seperti keju, cokelat atau gula sebagai camilan.

Jika restoran penuh, wisatawan bisa memesan langsung dari kaca mobil di pinggir restoran dan pelayan akan sigap membantu memesan makanan dan mengantarkan ke mobil. Cara itu juga menjadi satu keunikan yang biasa dilakukan masyarakat Qatar belakangan ini.

Sambil menyeruput karak hangat, pengunjung di sana bisa berjalan mengelilingi Katara Cultural Village yang ada di belakang bangunan, yang wilayahnya cukup luas. Selain kafe dan bioskop, di sana masyarakat juga bisa menikmati bazar yang hanya ada saat memasuki musim dingin, ketika cuaca di Qatar akan lebih sejuk. Diperkirakan bazar di Katara Cultural Village akan berlangsung sampai Maret mendatang.

Masyarakat Qatar tidak mengadakan bazar pada musim panas karena cuaca akan sangat panas dengan tingkat kelembapan yang tinggi. Mereka lebih memilih untuk berdiam di rumah atau pergi ke negara lain untuk menghindari panasnya cuaca di Qatar.

Lokasi bazar di Katara Cultural Village berada di pinggir pantai, tepatnya di pesisir timur antara West Bay dan Pearl. Masyarakat kerap berjalan berkeliling atau sekedar menikmati pemandangan pantai.

Bazar itu menjual beragam jenis pernak-pernik seperti kerajinan anyaman dari bambu, sadu atau karpet dari bulu domba, perhiasan buatan tangan, serta makanan. Harganya pun beragam dan wisatawan bisa melakukan tawar-menawar di sana.

Katara juga memiliki amfiteater bergaya Yunani untuk menjalankan berbagai acara besar dan instalasi kapal berukuran besar sebagai simbol mata pencaharian masyarakat Qatar yang sebagian besar nelayan ikan dan pencari mutiara. Tak jarang pula wisatawan akan melihat pertunjukan teatrikal yang menceritakan bagaimana masyarakat Qatar terdahulu menjaring ikan dan menjualnya untuk bertahan hidup. Untuk menuju Katara Cultural Village, dari pusat kota Doha, wisatawan bisa menyetir kurang lebih sejauh 11 kilometer atau menaiki transportasi umum seperti metro dan bus.

 

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler