14 Kecamatan di Agam Terdampak Hujan Abu dan Batu Seusai Marapi Erupsi

Warga di empat kecamatan terdekat Gunung Marapi masih bertahan di rumah mereka.

Dokumentasi PVMBG
Erupsi Gunung Marapi, Kamis (12/1/2023) tepatnya pukul 10:58 WIB erupsi Marapi mencatatkan tinggi kolom abu 1.000 m di atas puncak atau 3.891 m di atas permukaan laut
Red: Agus raharjo

REPUBLIKA.CO.ID, LUBUK BASUNG--Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, Sumatra Barat, mencatat sebanyak 14 dari 16 kecamatan di daerah itu terdampar hujan abu dan batu seusai Gunung Marapi erupsi, Ahad (3/12/2023) siang. "Ini data yang kita peroleh dari masing-masing camat," kata Sekretaris BPBD Agam Olkawendri di Lubuk Basung, Ahad.
 
Ia mengatakan, ke 14 kecamatan yang terdampak hujan abu dan batu sebanyak empat kecamatan. Yakni, Kecamatan Canduang, Sungai Pua, Ampek Angkek, dan Malalak.
 
Sedangkan kecamatan yang terdampak hujan abu sebanyak 10 kecamatan. Yakni, Kecamatan Banuhampu, Tilatang Kamang, Baso, Tanjung Raya, Lubuk Basung, Ampek Koto, Matur, Tanjung Mutiara, Palembayan, dan Kamang Magek.
 
"Kecamatan Palupuh dan Ampek Nagari tidak terdampak erupsi Gunung Marapi," kata dia.
 
Ia menambahkan, warga di empat kecamatan terdekat dengan Gunung Marapi masih bertahan di rumah mereka usai gunung tersebut erupsi. Namun mereka disarankan tidak ke luar rumah dan memakai masker, agar terhindar dari Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).
 
"Jangan ke luar rumah dan gunakan masker ketika berpergian," katanya.

Ia mengakui, ada sebanyak 47 orang pendaki saat erupsi. Sudah turun sebanyak 19 orang dan yang belum turun 28 orang.
 
BPBD Agam telah berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Api Marapi, TWA Gunung Api Marapi, pihak nagari atau desa, kecamatan. "Mudah-mudahan pendaki turun dengan selamat semuanya," katanya.

Baca Juga


sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler