Cemburu Dalam Hubungan: Bagaimana Kecemburuan pada Pria

Melihat bagaimana perasaan cemburu yang lekat pada hubungan percintaan dari sudut pandang pria

retizen /Farasifa Coirunissa
.
Rep: Farasifa Coirunissa Red: Retizen
illustrasi pria cemburu (sumber: pexel.com/Antoni Shkraba Production)

Umumnya kata cemburu lekat sekali terhadap perempuan dalam hubungan dibandingkan dengan pria, namun perlu dipahami cemburu merupakan kondisi yang dialami oleh seseorang tanpa melihat gender yang dimiliki. Menurut beberapa sumber Cemburu adalah bentuk emosi kompleks yang berkaitan dengan reaksi emosional,kognisi, serta tingkah laku (Yulianto, 2010).


illustrasi pria cemburu (sumber: dokumen pribadi)

Perilaku kecenderungan pria untuk menyembunyikan cemburunya menjadi alasan mengapa tak banyak munculnya anggapan pria cemburu di masyarakat. Beberapa alasan yang menjelaskan mengapa pria berperilaku demikian diantaranya, adanya rasa tidak nyaman untuk mengungkapkan perasaan cemburunya, mereka sering kali merasa bahwa menunjukkan cemburu adalah tanda ketidakpercayaan pada pasangan mereka atau bahkan tanda kelemahan. Selain itu, ego juga berperan penting dalam perilaku ini, ego mereka untuk mempertahankan citra kekuatan dan kepercayaan diri di mata pasangan mereka sehingga cenderung jadi sok cuek (Nahdiat, 2021). Serta tak jarang kekhawatiran mereka bahwa mengungkapkan rasa cemburunya dapat memicu pertengkaran atau konflik dalam hubungannya

Berdasarkan sejumlah penelitian yang telah dilakukan, pria memiliki kecenderungan cemburu lebih condong terhadap bentuk sexual jealousy dibanding emotional jealousy (Asriana & Ratnasari, 2012). Sexual jealousy merupakan bentuk cemburu ketika seseorang merasa adanya ketidaksetiaan secara seksual atau merasa terancam oleh kehadiran orang lain dalam kehidupan intim pasangannya (Yulianto, 2009). Ciri khas dari cemburu seksual adalah fokus pada aspek fisik dan seksualitas. Beberapa penyebab utama cemburu pada pria di antaranya:

1. Rasa takut kehilangan pasangan.

Mereka mungkin merasa tidak cukup baik atau khawatir bahwa pasanganya akan menemukan orang lain yang lebih baik. Hal ini bisa disebabkan oleh rendahnya rasa percaya diri atau pengalaman masa lalu yang buruk dalam hubungan.

2. Perasaan kurang percaya diri

Selain itu, faktor psikologis juga berperan penting dalam kecemburuan seksual. Laki-laki sering kali merasa tidak aman dengan diri mereka sendiri dan meragukan daya tarik mereka terhadap pasangan. Mereka cenderung membandingkan diri mereka dengan pria lain yang dianggap lebih baik atau lebih menarik secara seksual.

3. Patriarki

Faktor sosial juga berperan penting dalam menyebabkan cemburu pada pria. Budaya patriarki yang mengharuskan pria untuk memiliki kontrol atas pasangannya dapat memicu rasa cemburu jika mereka merasa kehilangan kendali atau dominasi atas hubungan tersebut.

4. Masa lalu

Dalam beberapa kasus, trauma masa lalu seperti pengkhianatan sebelumnya juga dapat menjadi penyebab cemburu pada pria. Pengalaman negatif ini meninggalkan bekas emosional yang mendalam dan membuat mereka lebih rentan terhadap rasa curiga dan ketidakpercayaan.

pixel.com/Timur Weber)" />
ilustrasi cemburu (sumber :pixel.com/Timur Weber)

Meskipun pria cenderung lebih dominan dalam menyembunyikan rasa cemburu mereka. Namun, cara pria menangani kecemburuan ini sangat bervariasi. Beberapa pria memilih untuk berbicara dengan pasangan mereka tentang perasaan mereka, mencoba mengklarifikasi situasi dan mencari solusi yang baik bagi kedua belah pihak. Mereka menyadari bahwa komunikasi yang jujur dan terbuka adalah kunci dalam menjaga hubungan yang sehat. Namun, ada juga sebagian besar pria yang merespons kecemburuan dengan kekerasan, mereka mungkin merasa terancam atau tidak aman dalam hubungan mereka dan menggunakan kekerasan sebagai cara untuk mengendalikan pasangan mereka atau mengekspresikan kemarahan mereka (Aloyce et al., 2023).

pixel.com/Karolina Grabowska)" />
ilustrasi kekerasan (sumber: pixel.com/Karolina Grabowska)

Mereka sering kali tidak ingin terlihat lemah atau tidak percaya diri di hadapan pasangan mereka. Sebagai hasilnya, mereka mungkin akan menunjukkan tanda-tanda kecemburuan secara tidak langsung atau melalui perilaku yang berbahaya. Salah satu bentuk ekspresi kecemburuan yang berbahaya adalah melalui tindakan agresif atau bahkan kekerasan fisik. Pria sering kali merasa terancam oleh persaingan dari pihak ketiga dan merespon dengan kemarahan atau tindakan kasar terhadap pasangan mereka. Ini dapat menyebabkan trauma fisik dan emosional pada pasangan mereka serta merusak hubungan yang seharusnya saling mendukung. Selain itu, beberapa pria juga mungkin menggunakan kontrol dan manipulasi sebagai cara untuk mengatasi rasa cemburu mereka. Mereka mungkin mencoba membatasi gerakan pasangan mereka, memantau setiap langkahnya, atau bahkan mencampuri urusan pribadinya dengan dalih melindungi hubungan tersebut. Tindakan semacam ini dapat membuat pasangan merasa terkekang dan merugikan kemandirian serta kebebasannya.

Kini dapat di pahami bahwa dalam hubungan, cemburu bukanlah hal yang hanya dialami oleh perempuan, namun juga bisa dialami oleh pria. Serta telah menjadi fenomena yang umum bahwa pria menyembunyikan rasa cemburunya, bagaimana cara mereka mengekspresikan cemburunya cukup beragam. Namun, sebagian besar pria yang merespons kecemburuan dengan kekerasan atau perilaku yang berbahaya. Oleh karena itu, penting bagi pasangan untuk saling berkomunikasi secara jujur dan terbuka dalam menjaga hubungan yang sehat. Selain itu, jika terdapat masalah dalam hubungan, sebaiknya diatasi dengan cara yang baik dan tidak merugikan pasangan.

sumber : https://retizen.id/posts/249664/cemburu-dalam-hubungan-bagaimana-kecemburuan-pada-pria
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke retizen@rol.republika.co.id.
Berita Terpopuler