Program Pangan Dunia Setop Pasok Bantuan ke Yaman Utara yang Dikuasai Houthi
Program Pangan Dunia telah mengurangi jatah bantuan di Yaman sejak tahun 2022.
REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH --- Program Pangan Dunia (WFP) pada Selasa (5/12/2023), mengatakan bahwa mereka telah menghentikan distribusi pangan secara umum di Yaman utara karena keterbatasan dana. Selain itu, ketidaksepakatan dengan pemerintah setempat mengenai bagaimana cara memfokuskan bantuan kepada masyarakat miskin di sana, juga menjadi persoalan.
Sana'a dan wilayah utara Yaman berada di bawah kendali kelompok Houthi yang bersekutu dengan Iran. Kelompok ini telah berperang sejak tahun 2014 dengan pemerintah yang didukung Arab Saudi yang berbasis di kota pelabuhan selatan Aden.
Pertempuran telah mereda selama dua tahun terakhir, meredakan apa yang digambarkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai krisis kemanusiaan terburuk di dunia. Namun, jutaan orang masih bergantung pada bantuan kemanusiaan langsung.
WFP mengatakan bahwa keputusan tersebut diambil setelah berkonsultasi dengan para donor dan dilakukan setelah satu tahun negosiasi dan tidak ada kesepakatan yang dicapai untuk mengurangi jumlah orang yang dilayani menjadi 6,5 juta dari 9,5 juta.
"Stok makanan di daerah-daerah di bawah pemerintahan Houthi hampir habis dan untuk melanjutkan bantuan makanan dapat memakan waktu hingga empat bulan karena terganggunya rantai pasokan," kata badan PBB itu dalam sebuah pernyataan.
Walaupun WFP telah mengurangi jatah bantuan di Yaman sejak tahun 2022, namun tidak ada komentar langsung dari pejabat Houthi. Keterbatasan dana ini terasa, karena kesenjangan pendanaan yang kritis dan inflasi global yang terjadi setelah invasi Rusia ke Ukraina.
Badan tersebut mengatakan akan melanjutkan program-program lain, termasuk program nutrisi dan pemberian makanan sekolah untuk membatasi dampak dari keputusan tersebut. Distribusi makanan secara umum akan terus berlanjut dengan fokus pada mereka yang paling membutuhkan di daerah-daerah yang dikendalikan oleh pemerintah yang didukung oleh Saudi, katanya.