Israel Terus Hujani Gaza dengan Bom, Warga Palestina tak Punya Tujuan Aman
Genosida Israel di Gaza telah berlangsung selama hampir dua bulan.
REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Pasukan Israel mengepung kota utama Khan Younis di Gaza selatan pada Rabu (6/12/2023), di tengah beberapa pertempuran paling intens dalam perang dua bulan di wilayah tersebut.
Dilansir dari New Arab, Rabu (6/12/2023), Pasukan Israel telah mengalihkan kampanye militer brutal mereka ke wilayah selatan yang terkepung menyusul pertempuran sengit dan pengeboman yang menghancurkan sebagian besar wilayah utara. Ini memaksa hampir dua juta orang meninggalkan rumah mereka sehingga menyebabkan bencana kemanusiaan di Gaza.
Para saksi menyatakan tank-tank Israel, pengangkut personel lapis baja dan buldoser terlihat pada Selasa (5/12/2023) di dekat Khan Younis, memaksa warga sipil yang sudah mengungsi untuk berkemas dan melarikan diri lagi. Banyak di antara mereka yang tidak punya pilihan selain mengungsi ke Rafah, dekat perbatasan Mesir.
Para pejabat menyatakan, serangan Israel di kota Gaza selatan telah membunuh banyak orang. Sementara serangan besar-besaran dan tanpa pandang bulu menimbulkan kekacauan di wilayah timur kota tersebut.
Sementara itu, wilayah di Jalur Gaza tengah dan utara masih menjadi sasaran pengeboman, khususnya Deir al-Balah, di mana banyak rumah dibom. Selanjutnya penembakan terhadap kamp pengungsi Jabalia, tempat Israel telah melakukan beberapa pembantaian, juga semakin intensif.
Serangan ini terjadi ketika rumah sakit yang berfungsi di Gaza kewalahan, langkanya makanan dan meningkatnya risiko bagi orang-orang yang ingin meninggalkan Gaza untuk mencari keselamatan.
Badan UNRWA memperingatkan..
Badan UNRWA memperingatkan wilayah tersebut sedang mengalami gelombang pengungsian baru, dan menekankan tidak ada zona aman yang tersisa di Gaza.
Mereka menyatakan, tempat penampungan, termasuk yang berafiliasi dengan badan PBB untuk pengungsi Palestina, melimpah, dan beberapa di antaranya telah dibom oleh Israel, yang mengakibatkan puluhan orang tewas.
Serangan gencar Israel telah membuat warga Palestina di wilayah tersebut hanya mempunyai wilayah terbatas untuk mengungsi, meskipun pasukan Israel mendesak warga Gaza untuk melarikan diri ke selatan, serta menerbitkan peta yang disebut zona evakuasi.
Genosida Israel di Gaza telah berlangsung selama hampir dua bulan, dengan setidaknya 16.248 warga Palestina terbunuh akibat kampanye militer mematikan Israel, termasuk ribuan anak-anak pada Rabu.
Jumlah korban tewas sebenarnya di Jalur Gaza diperkirakan jauh lebih tinggi daripada yang dilaporkan, karena ribuan korban terjebak di bawah reruntuhan. Di samping itu penyakit mematikan juga menyebar di wilayah tersebut sebagai akibat dari pemboman, pengepungan, dan runtuhnya infrastruktur kesehatan.