Polusi Udara Kian Buruk, Produk Penenang Kulit Kian Laris
Kasus kulit bermasalah kian banyak dijumpai di tengah polusi udara yang buruk.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manajer Pengembangan Bisnis Somethinc Aesthetic Clinic Andreas Antoninus mengatakan produk-produk skincare (perawatan kulit) dengan label 'calming' atau penenang kulit semakin laris akibat kondisi polusi udara dan cuaca yang terus memburuk. “Memang akhir-akhir ini kulit masyarakat banyak mendapat masalah, akibat cahaya matahari yang terik sekali, kemudian polusi udara yang memburuk, jadi saat ini produk paling laris adalah memang rangkaian yang menenangkan kulit,” kata Andreas ditemui usai peresmian klinik di Jakarta, Rabu (6/12/2023).
Meski tidak menyebut angka pasti, Andreas mengatakan, dia dan perusahaan telah melihat peningkatan kebutuhan masyarakat yang signifikan terhadap produk perawatan penenang kulit sejak 2022. Para pesaing bisnis serupa juga mulai banyak meluncurkan beragam produk yang dapat menenangkan kulit tersebut.
“Memang mulai naik dari 2022 ya, kami perhatikan banyak produk skincare yang akhirnya mulai menyasar ke area skin barrier (lapisan pelindung kulit), kulit yang sehat itu, ya, kalau kulitnya tenang. Nah itu diawali dari 2022 dan semakin diminati di 2023. Maka dari itu di tahun ini, kami meluncurkan kembali rangkaian untuk kebutuhan itu,” ujar dia menambahkan.
Paparan sinar matahari, polusi udara, hingga debu tentu dapat berpengaruh pada kesehatan kulit dan membuat kulit stres atau tidak tenang. Adapun ciri kulit yang stres, menurut Andreas, yakni menjadi kemerahan, berjerawat, kusam, hingga iritasi.
Kondisi itu membuat sangat tidak nyaman dan mengurangi rasa percaya diri. Produk perawatan yang dapat menenangkan kulit terbukti efektif meredakan tanda-tanda tersebut.
“Kulit stres itu istilahnya bahasa awamnya mungkin mengamuk, produk skincare yang dapat menenangkan kulit memang terbukti efektif untuk bisa menyelesaikan masalah-masalah tersebut,” ujar Andreas.